30

1.7K 165 0
                                    

Fajar menyapa penghuni rumah. Chim terbangun karena suara alarmnya yang memekak telinga. Merenggangkan otot badannya lalu beranjak dari kasurnya. Keluar menuju lantai bawah untuk melihat keadaan.

Dilihatnya Kookie masih tertidur nyenyak di lantai (?). Chim sedikit terheran dan akhirnya membiarkan Kookie tetap dalam posisinya. Berjalan menuju dapur dan mulai membuat sarapan.

Setelahnya dia kembali ke kamar dan mandi. Dia hampir lupa untuk membangunkan saudaranya yang mungkin masih tertidur dikamar.

*tok tok tok

"Tae?"

Chim memutar kenop pintu itu. Tak dikunci, dia pun masuk dan melihat Tae duduk di balkon kamar.

"Kau sudah bangun?  Tumben sekali? Kenapa tak langsung turun dan sarapan? " ucap Chim sembari berjalan mendekatinya.

Tae sedikit meliriknya. Chim ikut duduk disampingnya.

" Udara sedang dingin Tae, ayo turun dan sarapan " ajaknya lembut

Tae masih terdiam. Tersenyum lembut sembari memandang taman belakang rumahnya. Warnanya putih, tertutup salju dimusim dingin. Kemudian membuang nafas menciptakan uap dingin.

"Sebentar lagi Chim"  ucapnya kembali melihat jauh ke arah taman.

"Baiklah, aku tunggu sampai kau selesai dengan dirimu. Aku akan turun untuk membangunkan hibernasi kelinci bongsor. Panggil aku jika ada apa-apa, okey? "

Chim berujar sangat panjang dan Tae hanya menjawab dengan anggukan saja. Dia pun kembali melihat taman lagi.

Tae cukup bersyukur kakinya mulai membaik saat bangun tadi. Dia pun memilih untuk duduk di balkon sebentar dan beruntungnya jaket hangatnya tergeletak manis di sisi ranjangnya.

...

"Kook..  Bangun sudah pagi.. " ku bangunkan kelinci bongsor itu. Aku heran kenapa dia bisa tidur dilantai sedangkan cuaca sedang dingin. Ya meskipun penghangat ruangan dinyalakan tetap saja lantai tak akan ikut hangat juga.

" Emm?  Lima menit lagi kak.. " racaunya.

" Bangun sekarang atau kau tak akan dapat jatah sarapan " tekanku lagi

Kudengar dia mendengus kesal dan mencoba duduk. Masih setengah sadar rupanya. Aku hanya bisa menggeleng heran.

" Kemana kak Tae? "

" Dia masih dikamar, sedang duduk di balkon. Ajak dia mandi lalu kita sarapan Kook" ucapku menuju dapur untuk menyiapkan sarapan.

Kulihat Kookie langsung bangkit dan berjalan menuju kamar Tae.

...

"Kak Tae? " panggil Kookie

Tae seketika menoleh ke belakang. Tersenyum hangat pada adiknya dan melambaikan tangan mengajak duduk bersama. Kookie mengikut saja. Duduk di samping Tae dengan tenang. Dipandangnya taman belakang dan wajah kakaknya itu bergantian.

" Ayo mandi kak, kak Chim membuatkan kita sarapan" ajaknya menarik lengan Tae.

"Iya,  kau mandi duluan saja. Aku akan menunggu disini"

Kookie menggeleng cepat.

"Tidak,  kau duluan baru aku. Cepat kak atau mau ku mandiin?" Kookie tersenyum jail.

"Dasar..  Baiklah aku  mandi dulu, bisa siapkan baju hangatku Kook? " tanyanya sembari berdiri dengan perlahan. Kookie menggangguk iya dan membantu Tae untuk berdiri.

*Blam

Pintu kamar mandi tertutup. Kookie pun segera menyiapkan baju hangat kakak tersayang nya itu dan meletakkannya disamping lemari di kamar mandi. Lalu kembali duduk di kasur Tae untuk menunggu kakaknya itu selesai mandi.

*Cklek

"Kook, aku sudah selesai. Cepat man-" ucapan Tae terpotong melihat seseorang tidur di kasurnya.

"Huh..  Kenapa malah tidur lagi? Kook bangun..."

Kookie seketika terperanjak kaget lalu tersadar dan berjalan ke kamar mandi.

"Aku tunggu di bawah ya". Kookie mengiyakan dari balik pintu kamar mandi.

.

.

.

.

So? (The END)Where stories live. Discover now