52

1.3K 144 0
                                    

uppp timeee..

.

.

.

happy reading, good reader

.

.

Memang benar, mimpi Taehyung benar-benar indah malam itu. Dipeluk kedua orangtuanya adalah suatu hal yang paling membahagiakan baginya. Kehangatan yang sedari dulu ingin ia rasakan terbayarkan dalam mimpi itu. Meskipun hanya mimpi semata, hanya bunga tidur semata. Itu sudah cukup. Taehyung sudah senang.

.

.

.

Pagi itu Kookie mampir sebentar ke kediaman Taehyung. Katanya ingin menengok sang kakak yang sudah lama tak ia jumpai.

"Kak Jim.."

"Kookie.. Tumben ke rumah. Ingingin bertemu Taehyung?" Jungkook mengangguk

"Dia masih tidur di kamar Kook"

"Benarkah? Kalau begitu aku bangunkan saja ya kak?"

"Tidak perlu. Dia sedang tidur di kamar ayah?" Jungkook mengernyit heran.

"Kamar paman? Kenapa? Apa paman sakit lagi? Atau Kak Tae yang sakit? Kak Jim.. jawab pertanyaan Kookie jangan malah ketawa" Jungkook mul;ai kesal dengan Jimin yang hanya terkekeh tanpa menjawab satupun pertanyaannya.

"Tidak ada. Dia hanya ingin tidur dengan ayah semalam"

"Ada apa ini? Oh Kookie datang" ucap Ibu yang masuk ke ruang makan. Kookie membungkuk memberi salam.

"Selamat pagi bi, Kak Tae ada?"

"Ada. Dia masih tidur. Bangunkan dia Jim. Dasar anak pemalas" gerutu sang ibu sembari berjalan menuju dapur.

Jungkook memandang Jimin heran. Tidak biasanya sang bibi bersikap seperti itu ketika mendengar nama kak Tae nya. Dulu sekali, setiap Jungkook berhadapan dengan bibinya dan Taehyung pasti berakhir dengan adu mulut ataupun sebuah makian. Tapi tidak dengan sekarang. Itulah mengapa Jungkook benar-benar terheran.

Jimin yang kembali ditatap sang adik pun hanya tersenyum dan berjalan menuju kamar sang ayah.

"Nyamankan saja Kook. Kau sudah sarapan?" kata ibu tiba-tiba

" Sudah bi. Sebelum kesini Kookie sudah sarapan"

"Duduklah dulu. Bibi pastikan mereka berdua akan lama. Bibi buatkan susu coklat untukmu"

"Terima kasih, bi" Jungkook pun duduk di salah satu kursi rurang makan itu.

.

.

Di kamar sang ayah, terlihat Taehyung masih tertidur lelap. Tidak biasanya Taehyung jam segini belum bangun. Sang ayah yang sudah terbangun sedari tadi pun tak ada niatan untuk membangunkannya sedikitpun. Jimin sedikit mendengus karenanya.

"Setidaknya bangunkan dia, yah. Ini sudah terlalu siang untuk dirinya tidur." Sang ayah terkekeh pelan.

"Biarkan saja Jim. Kurasa Tae kelelahan karena beberapa hari ini menemani ayah. Dia semalam berusaha sangat keras untuk naik ke ranjang juga dan menolak bantuan ayah. Jangan dibangunkan" cegah sang ayah.

Jimin terdiam mendengar tuturan ayahnya. Memang benar. Beberapa hari ini Taehyung terlihat memaksakan dirinya. Mungkin karena sudah lama tak melihat ayah, maka semua waktu luang yang ia punya ia gunakan untuk menemani sang ayah.

"Tidak yah. Dia akan cepat sakit jika terlalu banyak tidur. Lagi pula Kookie datang untuk melihat Taehyung" jelasnya. Sang ayah menghela lirih.

"Baiklah, pelan-pelan saja membangunkannya." Jimin mengangguk.

So? (The END)Where stories live. Discover now