8

2.6K 228 0
                                    

Hari yang ditunggu tiba, kami bertiga sibuk dengan persiapan kami sebelum benar-benar pergi ke sekolah. Mengecek barang-barang yang akan kami bawa.

"Kak Chim, kau punya baju hitam polos? Jika ada, boleh aku pinjam"
Celetuk kelinci bongsor itu.

"Ada di lemari atas, ambil aja" ucapku. Kookie pun melesat menuju kamarku. Sedangkan aku masih sibuk dengan menyiapkan sarapan dan bekal kami.

"Dimana Kookie? " ah, Tae sudah siap dengan seragam basketnya. Sangat tampan." Mengambil baju dikamar ku, sarapanlah dan jangan lupa bawa bekalmu ini. Aku membuatnya banyak untukmu dan kelinci bongsor itu" jelasku sembari menyodorkan kotak bekal yang cukup besar padanya.

"Emm, terima kasih Kak. Kau juga jangan lupa vitaminmu. Aku tak ingin kelelahan mengurusi festival"  tuturnya sebelum benar-benar meminum tandas jus apelnya.

"Iya, aku sudah meminumnya. Aku akan menonton pertandingan nanti. Kookie, cepat kesini sarapan atau kami tinggal nanti!" teriak ku padanya. Kulihat Kookie berlari kearah kami lalu duduk disamping Tae.

"Selamat makan" ucapnya lalu melahap sarapannya tanpa sisa. Benar-benar kelinci bongsor. "Tak perlu dipaksakan, kak. Lagi pula kita juga tetep akan menang, iya kan Kook" ucap Tae dijawab anggukan oleh Kookie. "Dasar,  percaya dirimu terlalu tinggi. Ya, menangkan pertandingan itu untukku, okey?" Tae mengangguk mengerti.

...............

'cit...citt..cit... Brakk'

Seseorang mencetak angka lagi, entah sudah berapa kali dia melakukannya. Bunyi decitan sepatu beradu dilapangan itu, sorak-sorak penonton memenuhi ruangan yang notaben nya  luas itu.

Disamping itu di tempat lain, seseorang tengah disibukkan dengan berkas dan juga kegiatan sepanjang festival. Benar-benar melelahkan dan sibuk untuknya, bahkan dia tak punya waktu untuk sekedar beristirahat dan makan siang.

"Chim, ini laporan terakhirnya. Tolong cek dan tanda tangani dan juga tolong kau periksa persiadaan yang sudah tertera dilist itu di gedung olahraga" ucap salah satu rekannya panjang lebar. "Apa anggota lain sedang sibuk? Aku masih harus menyelesaikan sisa laporan pagi ini" ucapku, sungguh aku benar-benar hampir pingsan gara-gara ini.

"Maaf Chim, sisa anggota kita sedang memperbaiki kerusakan yang disebabkan klub tari, merek tak sengaja merusak papan dipanggung" ucapnya. Sungguh ada-ada saja kelakuan klub tari. "Baiklah, akan ku usahakan nanti setelah ini selesai". "Terima kasih, Chim. Aku pergi, ada yang harus ku lakukan di stan sastra". Aku pun mengangguk mengerti dan rekanku pun hilang dibalik pintu.

Hah, sudah jam segini. Apa pertandingannya sudah selesai, aku ingin melihatnya sebentar. Aku harus menyelesaikan ini sekarang dan ke gedung olahraga sekalian melihat pertandingan.

Aku pun berkutak kembali pada kertas-kertas ini. Sungguh badanku terasa remuk dan kepalaku mulai pening dibuatnya. Aku pun selesai dan menuju gedung olahraga unyuk mengecek peralatan.

Disepanjang koridor kelas, semua siswa berlalu lalang. Sangat ramai, tak jarang juga beberapa dari mereka menyapaku. Aku benar-benar terkenal.

.

.

.

.

.

.

So? (The END)Where stories live. Discover now