S1 chapter 11. New Undine.

Mulai dari awal
                                    

Dengan nada lembut.

"Terimakasih banyak.."

Ekspresi yang ditunjukan Elder pada Lhoris dan Alion adalah pertama kalinya, Elder menyeka Air di ujung matanya. Ekspresi seperti ini biasanya hanya Meriel yang tahu namun Ia sedang tak bersama mereka , sehingga melihat itu Lhoris dan Alion memandang satu sama lain.


Dengan Fikiran mereka masing masing. Namun kini Alion bertanya pada Elder.

"Apakah kita melindungi nya dengan nenunjukan diri setiap saat di dunia manusia Elder? Aku khawatir akan membuat Arista sulit jika seperti itu."

Pertanyaan yang masuk akal menurut Elder. Tentusaja itu akan membuat Arista kesulitan.

"Ada metode lain..." Ucap Lhoris pelan , ia menunduk memikirkan metode yang difikirkan nya..


"Ya ada metode lain."
Ucap Elder , Lhoris yang terkejut seketika menoleh pada Elder. Ia terkejut Elder bisa mendengar gumaman nya.


"Ketika Arista menuju usia dewasanya. Kalian bisa melakukan Kontrak , kalian akan membantunya jika Arista kesulitan. Dengan kontrak , kalian akan bisa melihat dan merasakan apa yang terjadi walaupun kalian tak berada didekatnya."
Ucap Elder.

"Ini akan menjadi kali pertama dalam sejarah Camelenor. Tapi berjuanglah untuk melindungi Dunia Roh dan lindungilah satu satunya cucu ku."

Ucap Elder. Membuat Alion dan Lhoris mengangguk dan mengucapkan hal yang sama.

"Baik Elder !."
Ucap Lhoris dan Alion.

Setelah pertemuan dengan Elder yang membuat mereka lelah dengan datangnya banyak keterkejutan yang mereka terima. Alion dan Lhoris berhenti di koridor istana.

"Alion, aku tahu, ini akan sulit bagimu. Tapi Elder mempercayakan Arista pada kita, itu yang bisa kita lakukan untuk melindungi dunia Roh dari ketidak seimbangan yang di lakukan Roh kegelapan di masa depan."

Ucap Lhoris pelan.

Alion tahu, Lhoris hanya khawatir tentang dirinya.

"Tak apa, aku akan segera melupakan masa lalu dan mulai memikirkan anak itu sebagai hal yang harus ku lindungi selanjutnya. Tak usah khawatir, Aku tak merasa kesulitan."

Jawabnya dingin, namun Lhoris mengerti, Alion masih belum terbiasa dengan kehadiran Arista. Tapi itu hanya masalah waktu, fikir Lhoris.

"Bersiaplah untuk besok." Alion pergi setelah mengatakan itu.

"Hanya masalah waktu bagimu Alion.."Gumam Lhoris melihat Alion yang telah menghilang dihadapan nya.

Lhoris melihat langit malam yang indah terlihat dari tempat nya berdiri.

Dengan Rambut orange terang nya menyala dari cahaya bulan, Lhoris seperti matahari di dalam kegelapan malam.

Dihari berikut nya

Cahaya menyinari mataku, ini sungguh menyilaukan. Ku buka seluruh mataku.

'Aku harus bersiap'.
Batinku.

Setelah ku rasa, aku belum pernah mandi dan tidur di tempat seindah ini.

"Ketika bertemu dengan Elder aku harus berterimakasih dengan benar."

Gumam ku , ruangan ini bahkan sebesar seluruh rumah nya di Desa Blaire.


Mengingat kembali kenangan nya bersama Dienne dan Bell membuat Arista merasakan perih di dadanya. Ia merasa hampa di dalam istana megah ini.

Auristella The Lost Princess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang