8. Camelenor.

1.3K 147 3
                                    

Setelah ajakan yang diajukan Dryad pada nya, Arista kebingunan untuk menjawab, ini terlalu mendadak baginya.

Namun melihat kebingungan itu,Dryad kembali berkata.

"Arista, Apa kau tahu, jika kamu terus bersedih , dan meratapi kepergian Dienne, kau mungkin akan segera kehilangan cara untuk menemukan serigala putihmu itu."
Ucap Dryad mengingatkan nya pada Bell yang harus ia cari.

Arista terkesiap atas perkataan Dryad, karena ia hampir melupakan keinginan nya untuk mencari Bell dan larut dalam kesedihan.

Kemudian Arista mengangguk kecil. Ia setuju namun, ia pun sedikit ragu untuk setuju dengan Dryad.
Melihat itu Dryad tersenyum, Ia senang ketika mendapati respon seperti itu dari Arista.

Kemudian ia meraih tangan anak dihadapan nya, dan perlahan berdiri dari posisi sebelumnya,
Arista mengikuti pergerakan nya.

Walaupun ragu ragu, ia tak punya pilihan lain selain mengikuti Dryad ke tempat yang Dryad katakan padanya.

" Dan juga setelah kita sampai, kamu bisa memanggilku dengan nama asliku di Dunia roh, agar kita terlihat lebih akrab, Bukan kah kita akan mulai bersama dari sekarang.."

Ucap Dryad pada Arista , Dryad tak pernah menghilangkan senyuman ramahnya dihadapan Arista kali ini.

Arista menatap Dryad dengan seksama, ia bertanya tanya , mengapa sosok sempurna seperti Dryad mau membantunya sejauh itu, Apakah hubungan sebenarnya dari neneknya dan Dryad dimasa lalu, fikirnya.

Aku lagi lagi menganggukan kepalaku pada Dryad seraya membalas senyuman dan genggaman tangan nya yang menggengam tanganku erat. Dryad tertawa kecil.

"Baiklah Arista, pertama tama perlu kamu tahu, namaku bukan Dryad, Itu merupakan nama Ras kami, Semua Roh memiliki nama masing masing. sebenarnya kami tak pernah menyebutkan identitas kami pada orang luar sebelumnya bahkan Dienne tak pernah mengetahui ini, namun, karena kamu adalah tamu ku, kurasa bukan masalah aku memberitahu kan nya." Sekejap Dryad terdiam namun kembali melanjutkan.

"Namaku Meriel Eilmoria , tapi jika kamu mau memanggilku Dryad seperti yang sudah kamu lakukan itu tak masalah bagiku."
Ucap Dryad.

Aku akan menjadi orang yang sangat beruntung, Melihat bagimana mereka menjaga identitasnya,namun bisa membagikan nya kepadaku dengan mudah, dan lagi Dryad Meriel sangat ramah bahkan akan menjadi pengasuhku mulai dari sekarang.

'Nenek..ternyata aku tak sendirian..nenek.. tolong lihat aku dan perkembanganku di sini'
Batinku,berbicara lebih keras kali ini.

Aku akan menunjukan pada nenek bahwa aku akan berkembang lebih baik dibawah pengawasan Dryad Meriel.
Segera setelah memikirkan itu aku menganggukan kepalaku kepada Dryad.

" Baiklah Dryad Meriel, Aku sangat senang setidaknya aku takkan sendirian mulai dari sekarang."

Genggamanku pada tangan Dryad Meriel semakin erat.

"Baik lah kalau begitu..Mari kita menuju dunia Roh Camelenor, kamu mungkin akan merasakan hal aneh saat melewati lingkaran sihir yang akan ku buat, lebih baik kamu memejamkan mata Arista."
Kudengar Dryad Meriel berkata seolah saran agar kondisiku tak buruk saat kita sampai.

Dan dugaan nya benar, Dryad melanjutkan.

" Meskipun kamu tamu ku, tapi kamu akan hidup dan tinggal disana sementara aku melatihmu dan mengajari mu banyak hal, Kita harus segera menemui Elder Roh agar tak terjadi keributan"

Mendengar hal itu, Ini seperti Arista adalah manusia pertama yang menuju dunia Roh Camelenor. Itu membuatnya gugup karena harus menemui Elder, Eksistensi tertinggi di Camelenor.

Auristella The Lost Princess Where stories live. Discover now