6. Beginning (2).

1.2K 145 1
                                    

1 jam kemudian


"Kita akan beristirahat di Gua di depan sana!" Ian masih memimpin.

Ia melihat semua anak telah kelelahan, Apalagi ketika ia melihat Arista yang terlihat sangat menyedihkan, dengan tubuh seperti itu dan dengan wajah yang di tutupi debu seperti itu akan sangat sulit melihat bagaimana ia hidup sebelumnya.


Namun satu hal yang Ian tau, Arista memiliki mata berwarna hijau cantik dan rambut panjang putih yang indah , itu sangat memudahkan nya untuk mengenali Arista bahkan walau ia tak tahu bagaimana wajah Arista dalam keadaan baik.


Haaahh... duhh.. akhh...


Berbagai desahan keluar dari mulut tiap anak ketika mereka sampai di gua, mereka memutuskan untuk beristirahat di gua dalam hutan sampai Fajar tiba.


Karena bagaimana pun pelarian yang dilakukan sore hari itu sangat melelahkan dan hutan sudah mulai gelap mereka sulit melihat sekitar.


Ian mencoba mencari Arista, Ia mendekatinya dan melihat keadaan nya.


"Apa kau baik baik saja Arista?" Ian mulai duduk di samping Arista yang juga sudah duduk menoleh pada Ian.


" Ya aku baik baik saja.." dengan senyuman lembut Arista tersenyum pada Ian yang merasa tak tega dengan nya.


"Tak keberatan kan jika aku duduk di sini?"
Ian berkata seperti itu namun ia sudah duduk membuat Arista tertawa karena nya.

Arista yang tertawa terkekeh mulai berhenti, matanya kini kosong tak memandang apapun.. bersandar pada batu dalam gua, semua anak terlihat mencari tempat yang nyaman untuk mereka istirahat.


Namun ketika keheningan ada diantara mereka Ian mulai kembali berbicara dan mengulurkan tangan nya pada Arista.


"Perkenalkan aku kembali dengan cara yang lebih baik, Namaku Ian Holden Preston maafkan aku tidak memberi tahukan namaku secara benar saat di penjara."


Ia mengenalkan dirinya dengan lebih baik sekarang, Arista yang menoleh pada Ian sesaat melihat tangan Ian dan meraihnya.

Arista tersenyum pada Ian dan menjawab


"Kau tau, kau adalah teman pertamaku. sejak aku lahir, aku tak pernah bertemu anak seusiaku sebelumnya..ini kali pertamaku sungguh membuatku senang Ian."


Arista menggoyang goyangkan tangan nya naik turun denagn semangat, Seolah melupakan semua yang sudah terjadi Arista terlihat lebih baik sekarang.


'Teman..' Ian yang mendengar kata itu dengan cepat merespon nya dan sama sama menaik turun kan tangan nya dengan Arista.


" Hei jadi apakah kamu memiliki nama lengkap?" Tanya Ian yang membuatnya menyesal mengatakan itu. Ia melihat perubahan yang sangat cepat dari raut wajah Arista.


Arista melepaskan tangan nya, perlahan, ia tertunduk ia memeluk lututnya dan mulai berbicara..


" Namaku Arista Reinhardt, tapi itu sudah tak penting sekarang, jika nenek ku masih hidup aku akan sangat senang dengan nama ku, aku ingin segera pulang dan bertemu dengan nenek dan Bell"

Ian melihat Arista semakin erat memeluk lututnya, ia meringkuk seperti itu karena menyembunyikan raut wajahnya yang sedih dari Ian.

Arista menahan tangisnya. Ia tau disini bukan hanya dia yang kesulitan, namun seluruh anak di dalam gua ini ingin pulang dan kembali.

Auristella The Lost Princess Where stories live. Discover now