XI - Saudade

110 18 0
                                    

***

"Jadi, dia pacar kamu?"

Alano hanya diam, saat Pak Samuel menanyakan tentang Aurel yang saat ini berada dalam satu meja makan dengan mereka. Kemudian Sarah memegangi lengan sang suami, berusaha untuk menghentikan perdebatan anak dan ayah yang selalu terjadi saat bertemu.

"Tuli!?" Ujar Pak Samuel yang mengabaikan istrinya, Sarah.

Sepertinya Aurel mulai paham, dari mana sikap dingin dan nyinyir Alano. Aurel sendiri juga belum mengerti, tentang perasaannya. Apa Aurel benar-benar menikmati permainan yang Alano rencanakan untuk balas dendam padanya? Logikanya, mana mungkin Alano mau mempunyai kekasih yang rupanya seperti Aurel, sangat tidak mungkin!

"Mas, Aurel orang yang aku ceritain. Aurel selalu bantu jagain Romeo, saat aku sibuk di Cafe," jelas Sarah yang membuat Pak Samuel menghembuskan nafasnya pelan.

"Sekarang kita makan dulu, ya. Silahkan, Aurel dan Alano," ucap Sarah mempersilahkan sambil mengambilkan nasi beserta lauk pauknya untuk sang suami.

Makan malam terasa lebih hangat, meskipun sempat ada perdebatan, namun dengan kehadiran Romeo, membuat suasana sedikit ramai. Beberapa yang ada disana tertawa, akibat tingkah menggemaskan Romeo, tentunya selain Alano yang langsung pergi menuju kamarnya.

"Beneran mau pergi? Kamu bisa tinggal di sini untuk sementara waktu, ya kan, Mas?" Ucap Sarah meminta persetujuan pada suaminya, yang hanya di jawab anggukan.

"Hmm."

"Gak papa, mbak. Makasih untuk semuanya, maaf Aurel ngerepotin." Balas Aurel saat melihat ekspresi wajah milik Ayah Alano.

"Gak ngerepotin, kok. Terus kamu tinggal dimana?"

"Mungkin di kontrakan, mbak."

"Keluarga kamu dimana? Gak nyariin?" Tanya Pak Samuel pada Aurel yang langsung di senggol lengannya oleh Sarah.

"Mas!"

"Mbak bilang ke Alano dulu, ya. Biar kamu di anterin cari kontrakan," ujar Sarah yang di balas gelengan kepala oleh Aurel.

"Jangan, mbak. Aurel bisa cari kontrakan sendiri," tolak Aurel yang membuat Sarah menghentikan langkahnya saat akan memanggil Alano.

"Ayo!" Ujar Alano tiba-tiba menggandeng tangan Aurel seraya menarik koper milik Aurel tanpa mengucapkan satu kata pada Sarah dan Pak Samuel.

***

"Kenapa apartemen? Uang aku gak cukup, mending cari kontrakan!" Ujar Aurel saat Alano membawanya ke apartemen mewah, tanpa persetujuan Aurel.

Alano membawa Aurel dengan nomer kamar 1357, dengan password 97531 dan terlihatlah ruangan yang luas dengan barangnya yang tertata rapi. Alano membawa koper milik Aurel kemudian membereskan barang-barangnya.

"Ini apartemen siapa?" Tanya Aurel saat melihat Alano membereskan barang miliknya.

"Aku." Balas Alano menatap mata Aurel dalam.

"Ini aku bayar ke--"

"Nggak usah!"

"Terus nan--"

SaudadeWhere stories live. Discover now