X - Saudade

111 15 0
                                    

***

"Mah! Mamah!" Teriak Alano tanpa sadar saat sampai di depan rumahnya dengan Aurel yang sudah tak sadarkan diri di gendongannya.

"Kenapa?" Sarah turun dari tangga saat mendengar teriakan Alano yang menggema, beruntung Ayah Alano--Samuel sedang lembur di kantor, jadi tak ada yang memarahi Alano dengan sosok perempuan yang berada di gendongannya sekarang.

"Bantu Alano!" Alano berujar seraya merebahkan Aurel ke sofa yang wajahnya terlihat pucat.

Sarah segera pergi ke dapur mengambil kompresan untuk sosok perempuan yang di bawa Alano karena suhu badannya yang panas

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

Sarah segera pergi ke dapur mengambil kompresan untuk sosok perempuan yang di bawa Alano karena suhu badannya yang panas. Untuk pertama kalinya, Alano memanggilnya 'mama' dan membawa seorang perempuan ke rumah.

Sarah tak mengenali perempuan tersebut, karena wajahnya yang tertutupi rambut dan badan Alano yang menghalangi sosok tersebut. Pastinya, karena kehadiran perempuan tersebut, Alano mulai merubah sikapnya. Semoga perempuan tersebut benar-benar membuat Alano berubah menjadi lebih baik.

***

Aurel membuka matanya secara perlahan, menyesuaikan cahaya yang masuk melalui retina matanya. Aurel mencoba mengenali tempat dimana dia berada, namun bukan kamarnya. Aurel dimana?

Kemudian mata Aurel teralihkan saat seseorang menggenggam tangan kirinya, sepertinya sosok tersebut tertidur dengan posisi duduk di samping ranjang yang Aurel tempati.

Kemudian mata Aurel teralihkan saat seseorang menggenggam tangan kirinya, sepertinya sosok tersebut tertidur dengan posisi duduk di samping ranjang yang Aurel tempati

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

Aurel mencoba melepaskan genggaman tangan tersebut untuk bangkit, namun sepertinya membuat sang pemilik tangan sadar akan pergerakan Aurel. Maka, Alano segera membuka matanya untuk melihat keadaan Aurel.

"Sakit?" Tanya Alano saat Aurel mencoba bangkit namun Alano menahannya.

"Al?" Tanya Aurel memastikan jika yang ada di hadapannya benar-benar Alano.

"Jangan turun!" Ujar Alano pada Aurel yang telah berbaring kembali, dan segera keluar dari kamarnya sendiri.

Tak lama semenjak Alano turun, Aurel bisa melihat Alano kembali berada di hadapannya dengan nampan yang ada di tangannya. Alano menaruh nampan tersebut di nakas, kemudian membantu Aurel agar bisa bangun untuk sarapan.

SaudadeNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ