"Jadi gimana keadaan istri saya dok? Apa benar istri saya sedang mengandung? Usia kandungannya udah berapa minggu dok? Kira-kira anak saya...." "Berisik banget sih kamu Al, nanya tu satu-satu. Jadi bingungkan dokternya mau ngejelasinnya" potong Delia
"Eh iya iya maaf. Ya gimana ya, aku antusias banget sih sayang"
"Gak apa-apa. Wajar kok pak. Ini kan akan menjadi anak pertama kalian" ucap sang dokter
"Jadi istri saya benar-benar hamil kan dok?" tanya Alden yang hanya di angguki oleh sang dokter "Jadi gimana keadaan istri dan calon anak saya dok?" tanyanya lagi
"Kondisi istri dan calon anak bapak baik-baik saja. Keduanya sehat. Usia kandungan istri bapak sudah 8 minggu" jelas dokter
"Sehat-sehat ya sayang. Gak sabar ayah mau liat kamu lahir" ucap Alden sembari mengelus perut Delia sedangkan Delia memutar malas bola matanya melihat ke lebay an suaminya itu
"Ini saya sudah resepkan vitamin sama obat mual untuk ibu Delia. Obatnya bisa ditebus di apotek depan"
"Sekali lagi terimakasih banyak dok"
"Iya sama-sama pak bu"
Setelah menebus obat di apotek, Delia mengajak Alden untuk segera pulang.
"Sayang, kita kabarin keluarga di indo ya. Pasti mereka seneng banget deh dapat kabar kalau kamu hamil" usul Alden
"Jangan dulu deh. Nanti-nanti aja biar jadi kejutan. Nanti mamu sama papu pasti heboh banget nyuruh ini itu kalau di kasih tau"
"Nanti kamu mau lahiran di indonesia atau disini?"
"Kayaknya aku mau lahiran di indonesia aja. Kan enak disana ada mamu papu sama mama papa juga"
"Yaudah deh kalau gitu. Aku turutin kemauan kamu yang penting kamu sama anak kita sehat"
Waktu terus berjalan, tak terasa kini usia kandungan Delia sudah 6 bulan.
"Al bangun" rengek Delia
"Iya ini aku bangun. Kenapa sayang? Perutnya sakit lagi?" tanya Alden dengan lembut
"Aku pengen makan cuanki"
"Cuanki?" tanya Alden memastikan, Delia hanya menjawab dengan anggukan "Dimana jam segini ada orang jual cuanki sayang? Ini di Jerman loh bukan di Indonesia. Gini deh, besok aku suruh mbak pur buat bikinin kamu cuanki ya" bujuk Alden
"Aku mau makan cuanki yang langsung dari Bandung. Dan harus kamu sendiri yang beliin"
"Kalo aku yang harus beliin sendiri berarti kita harus balik ke indo dong sayang. Kerjaan aku lagi banyak banget sayang"
"Yausah gak usah. Biarin aja anak kamu ileran" rajuk Delia
"Oke oke. Besok kita langsung balik ke indo. Biar kerjaan disini di urus sama sekretaris aku"
"Beneran?"
"Iya beneran"
"Makasih" ucap Delia sembari memeluk suaminya
Keesokan harinya setelah memesan tiket pesawat,mereka langsung pulang ke indonesia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling On You
Teen FictionApa yang aku cari? Bukan fajar bukan senja. Dan bukan harapan semu. Yang aku cari ada dua. Mengapa dua? Karena aku mencari kamu dan hatimu~Alden Pegang erat tangan ku tapi jangan terlalu erat karena aku ingin beriringan bukan digiring~Delia
