PART 41

2.3K 123 1
                                    

"Lo mau mencoba wahana yang mana duluan?" tanya Alden

"Gimana kalo kita naik bianglala?" ucap Delia

"Oke kita coba kora-kora duluan" jawab Alden

"Lah? Kan gue bilang bianglala?"

"Gue mau nya kita naik kora-kora. Kan gue yang beli tiket masuk, jadi terserah gue dong mau nyoba yang mana duluan" ucap Alden

"Serah lo dah. Tadi nanya gue mau nyoba wahana yang mana dulu. Sekarang lo bilang terserah lo mau naik wahana yang mana duluan" cibir delia

"Yuk ah. Bawel banget lo" alden menarik delia menuju wahana kora-kora. Setelah mereka mencoba hampir semua wahana yang ada di dufan akhirnya Alden memutuskan untuk memenuhi permintaan delia yaitu naik bianglala

"Wahhhhh bangus banget pemandangan dari atas sini" gumam Delia saat mereka berada dipuncak

"Seneng?" tanya Alden, Delia menoleh ke Alden dan mengangguk antusias "Lebay" ucap kemudian

"Biarin. Suka-suka gue lah" balas delia

"Kayak gak pernah naik beginian aja lo"

"Yang disini belum pernah. Kan pertama kali gue kesini yang pas lo ngajak gue waktu itu. Dan hari ini baru kesini lagi karna lo ngajak lagi"

"Kenapa lo gak mau ngajakin temen-temen lo kesini?"

"Gak ah. Setiap kali gue pengen kesini, tiba-tiba gue inget lo karna lo orang pertama yang ngajakin gue kesini"

"Lah terus kenapa kalo lo inget gue?"

"Sakit al. Lo hari itu ngajak gue jalan dari pagi sampai malam. Dan setelah lo nganterin gue pulang, lo pergi ke luar negeri. Malam itu lo nanya ke gue, mau pulang atau jalan lagi. Kalo gue tau lo bakal pergi, gue gak akan mau pulang Al. Gue bakal ngajak lo jalan terus. Gue gak akan biarin lo pergi. Karna kepergian lo ke luar negeri, membuat gue seperti orang gila. Setiap malam gue selalu membayangkan, kalo lo bakal datang ke Indonesia dan langsung melamar gue kayak di novel-novel yang sering gue baca. Tapi ekspetasi gak sesuai realita kan? Nyatanya lo datang ke Indonesia membawa pacar baru al. Bahkan diantara kita belum pernah ada kata putus kan"

"Del. Maafin gue" ucap Alden memegang tangan delia, delia melihat ketulusan di mata alden saat mengucapkan kata tersebut. Delia berusaha menahan tangisannya. Ketika bianglala sudah berhenti, delia segera melepaskan genggaman Alden dan keluar dari sana meninggalkan alden. "Del tunggu" teriak alden berusaha mengejar delia, namun delia segera mempercepat langkahnya. Tiba-tiba perutnya keram dan dia mengaduh kesakitan

"Aw" pekik delia sambil memegangi perutnya

"Del, kamu kenapa?" tanyanya sambil memapah delia menuju tempat duduk

"Perut gue keram" jawab delia seadanya

"Kenapa?"

"Gue lagi datang bulan. dan ini hari pertama"

"Tunggu disini. Jangan kemana-mana. Ngerti?" tanya Alden dan hanya dijawab anggukan oleh delia. Beberapa menit kemudian Alden kembali membawa 4botol kiranti. "Nih minum" perintah Alden. Delia melongo melihat Alden membawa kiranti sebanyak itu "Setiap kali lo datang bulan, hari pertama datang bulan lo selalu minum ini kan. Kan dulu lo selalu minta gue beliin ini" ucap Alden kemudian. Hal itu membuat delia blushing dan blushingnya delia diketahui oleh alden "udah gak usah blushing gitu. nih minum dulu" perintah Alden, delia hanya mengikuti perintah alden

"By the way, lo ngapa beliin kiranti banyak banget dah?" tanya Delia

"Dulu gue selalu beliin lo 1 doang karna gue belinya masih makai duit ortu. Tapi sekarang gue bisa beliin lo banyak-banyak karna sekarang gue udah kerja" jawab Alden disertai cengiran kuda

"Tapi kan sekarang lo punya laras" ucap delia

"Del, pliss buat hari ini aja kita lupain semuanya tentang laras ya. Kan dari awal gue udah bilang, gue mau ngabisin waktu bareng lo" jelas Alden, delia hanya mengangguk mengiyakan. Alden memberanikan diri merengkuh delia ke dalam pelukannya. Delia tidak menolak. Pelukan alden masih sama seperti dulu, hangat dan menenangkan bagi delia

Falling On YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang