As People See •Cho Seungyoun • [1]

27B. Jajangmyeon (2)

DoGyul v-live😭

.
.
.

"Pak direktur, kau harusnya mengajak kekasihmu jadi kita bisa double date-aw!"

Hangyul memekik saat tangan Seolhee mencubit pinggangnya dari bawah meja. Seolhee sendiri langsung memaksakan senyum sedangkan Hangyul sudah menggerutu daritadi. Seungyoun tertawa melihatnya interaksi mereka berdua.

"Seulgi sedang sibuk-sibuknya," ungkap Seungyoun kemudian tersenyum lemah, "Nanti kalau ada waktu aku akan mengajak kalian untuk double date."

Tidak perluuu! Jerit Seolhee dalam hati, namun hanya helaan napasnya yang keluar.

"Omong-omong, berapa usiamu Hangyul-ssi? Biar kita bicara lebih nyaman satu sama lain."

"Aku seusia Seolhee" ucap Hangyul percaya diri yang langsung membuat Seolhee mengangguk kecil karena sejujurnya, ia juga tidak tahu berapa usia Hangyul namun mereka langsung menggunakan banmal begitu saja.

"Kau 26 tahun?"

"Benar aku-hah? Sebentar. Seolhee berusia 26 tahun?? Kupikir dia baru 24?" seruan kaget Hangyul membuat Seungyoun dan Seolhee menatap tak kalah kaget kepadanya.

Seolhee sendiri sudah melotot tidak percaya. Hangyul baru 24 tahun? Serius?? Lelaki yang berpura-pura menjadi pacarnya ini ternyata lebih muda darinya??

Astaga.

"Kau baru 24 tahun???" tanya Seolhee tidak percaya. Ia dan Hangyul saling bertatap kaget.

"K-kupikir kau seusiaku... jadi aku-"

"Kau berkata kasar padaku, tidak sopan padaku, dan ternyata kau lebih muda dariku?? Wah, aku tidak percaya ini. Kau harusnya memanggilku Noona!"

"Tidak mau! Kenapa aku harus memanggilmu seperti itu?!"

"Karena aku lebih tua 2 tahun darimu!"

"Kalian baru mengetahui usia satu sama lain?" tanya Seungyoun ragu-ragu setelah mendengar percakapan dua orang di hadapannya ini. Kali ini, gantian Seolhee dan Hangyul yang saling bertatap panik.

"A-aku... kami-"

"Kita saling menyukai satu satu sama lain waktu itu, j-jadi usia tidak penting bagi kami. Terimakasih ya, berkatmu, aku jadi tahu usia Noona-ku ini hehehe"

Hangyul merangkulnya, berakting seakan kejadiaan tadi bukan apa-apa. Sedangkan Seolhee sendiri sudah lemas. Shock mengetahui ternyata Hangyul lebih muda darinya dan hampir saja ketahuan menjadi pacar pura-puranya Hangyul.

Usia tidak penting pantatmu! Tidak ada pasangan seperti ini, kau Lee Hangyul bodoh! Umpat Seolhee dalam hati sambil meringis.

Seungyoun tentu saja merasa itu aneh, tidak mungkin mereka berpacaran tetapi tidak mengetahui usia satu sama lain. Namun karena tidak mau menambah kecanggungan, Seungyoun hanya tertawa kecil dan meminum sojunya sampai tandas sembari menunggu jajangmyeon mereka datang.

Melihat Seungyoun minum, Seolhee mendadak haus. Jadi ia mengambil botol soju dan baru saja ingin menuangkan isinya ke dalam gelas saat tangan Seungyoun menahannya, "Jangan minum, nanti kau mabuk."

Melihat Seolhee dan Seungyoun yang saling bertatap sambil memegang botol yang sama Hangyul langsung bersiul, "Wah, romantis sekali pacarku dengan mantan pacarnya, hm?"

"Apasih!" Seolhee langsung menarik botol tersebut dan meletakannya kasar, mendadak tidak jadi minum gara-gara ucapan Hangyul barusan.

"Jangan salah paham, besok kami ada rapat rutin jadi aku tidak ingin Seolhee mabuk." Setelah mengatakan itu Seungyoun berdeham.

Sial, situasi macam apa ini?

"Direktur yang sangat perhatian dengan pegawainya. Tidak apa, aku suka. Sini, biar kutuangkan minum untukmu." Sindir Hangyul, luar biasa menikmati ekspresi panik Seungyoun dan Seolhee.

Hangyul itu memang kurang ajar, Seolhee dan Seungyoun mengakui itu. Namun Seungyoun tidak bisa berbuat apapun lagi saat Hangyul menuangkan soju ke gelasnya dan mengajaknya bersulang.

Seolhee memutar bola matanya. Jelas sekali Hangyul menikmati menggodanya seperti ini, lelaki itu memang tidak bisa dipercaya menjadi kekasih pura-puranya. Seolhee harus segera mengakhiri hubungan palsunya dengan Hangyul.

Tak lama setelah itu makanan mereka datang. Makanan favorit Seolhee di kedai favoritnya bersama Seungyoun. Seolhee segera menggeleng kecil saat kenangan lama mulai merasukinya, ia tidak mau menjadi sentimental saat ini.

"Wah, ini enak sekali! Kenapa kau tidak pernah mengajakku kesini, sayang?"

Seolhee merinding dan mendelik ke arah Hangyul yang memasang cengiran lebarnya, "Ap-apa?"

"Jajangmyeon disini enak, kau harusnya-"

Seungyoun tersenyum kecil mendengar percakapan singkat mereka. Mana mungkin Seolhee mengajak Hangyul ke tempat makan ini? Tempat dimana mereka berdua menghabiskan waktu setelah pulang kuliah dulu.

Getaran ponsel Seungyoun di meja membuat perhatian lelaki itu teralihkan. Ia melirik Seolhee dan Hangyul yang masih beradu argumen sebelum akhirnya mengangkat panggilan tersebut.

"Halo?"

Seolhee yang masih berbicara dengan Hangyul tanpa sengaja melirik Seungyoun yang kini sedang berbicara serius dengan seseorang. Seolhee tidak tahu dengan siapa Seungyoun berbicara, namun raut wajah yang Seungyoun tunjukkan saat ini membuatnya khawatir.

Terjadi sesuatu pada lelaki itu, Seolhee bisa merasakannya.

"Minggu depan ayo kita kesini lagi, hm? hm?"

"Iya-iya, baiklah terserah kau saja astaga, berisik sekali!"

"Um, maaf, sepertinya aku harus pergi lebih dulu." Ujar Seungyoun tiba-tiba yang membuat Seolhee dan Hangyul menatapnya.

Seungyoun bangkit dari duduknya dan dengan tergesa ingin segera pergi dari sana. Ekspresi wajahnya mengeras dan Seolhee tahu ada sesuatu yang tidak baik terjadi pada lelaki itu.

"Kau mau kemana? Kau baik-baik saja?"

Seolhee menahan lengan Seungyoun sebelum lelaki itu pergi. Namun tatapan penuh luka yang diberikan Seungyoun padanya membuat Seolhee entah mengapa ikut merasa sedih.

"Tidak. Kali ini aku sungguh tidak baik-baik saja."

Lalu Seungyoun benar-benar pergi.

.
.
.

Merinding liat One Its yang demo tadi, semoga perjuangan kita berakhir baik💛💛💛

Btw terimakasih yaa, jgn lupa voment! ^^