21. Permainan Takdir

329 49 1
                                    

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

.
.
.

"Dan selama ini kau tidak memberitahuku?!"

"Y-ya, karena sudah lama berlalu kupikir itu tidak perlu diceritakan lagi, kan?"

Seolhee memukul punggung Yoomi kesal, "Menyebalkan!"

Seolhee memilih pulang bersama Yoomi setelah pertemuan penuh kecanggungan tersebut. Saat ini mereka sedang berada di dalam mobil dengan Yoomi yang menghindari pukulan-pukulan Seolhee.

"Heh gadis bodoh! Berhenti memukuliku! Kau mau kita mati, hah?!"

"Ceritakan bagaimana kalian bertemu!" pinta Seolhee. Gadis itu akhirnya duduk tenang sambil menuntut penjelasan Yoomi.

Yoomi memutar bola mata, "Ya ampun, itu sudah lama berlalu aku tidak ingat."

"Ceritakan!"

"Astaga, baiklah-baiklah!"

Yoomi menghentikan laju mobilnya saat lampu jalan berubah merah, mengambil kesempatan itu untuk menatap Seolhee kesal, "Kami bertemu di sebuah club, mengalami cinta satu malam, lalu ternyata ia jatuh cinta padaku, dan kami berpacaran diam-diam, lalu tak lama ia memutuskanku, dan selesai. Tidak ada yang romantis, kan?"

Seolhee menganga, "Kau... dan Hangyul sudah-"

"Tentu saja sudah, saat itu kami kan bukan pelajar lagi."

"Tapi kau tidak memberitahuku!" satu pukulan kembali mendarat di lengan Yoomi membuat gadis itu memekik. Berniat membalas namun lampu jalan sudah berubah hijau, Yoomi mengumpat.

"Timing-nya tidak pas. Kami berpacaran tiga hari setelah kau putus, kau pikir aku tega memberikan kabar bahagia saat kau sedang sedih?"

Seolhee terdiam sebelum akhirnya membuang pandangan ke jalan, "Maaf..."

"Ck! Wanita bodoh ini. Kenapa meminta maaf padaku hah??"

"Karenaku kau jadi tidak leluasa menjalin hubungan dengannya saat itu."

"Bukan karena itu alasannya," Yoomi melirik Seolhee sekilas, "Saat itu Hangyul yang tidak ingin hubungan kami diketahui orang-orang, aku sendiri tidak tau alasannya namun karena aku juga menyukainya, aku menerima begitu saja."

Seolhee akhirnya kembali menatap Yoomi penasaran, "Kalau begitu kau sudah tau banyak tentangnya?"

"Tidak juga" Yoomi tersenyum kecil saat mengingat masa-masanya dulu bersama Hangyul, "Aku baru sadar saat ini, kalau dulu bahkan sampai sekarang aku tidak tahu apa-apa tentangnya. Aku sendiri terkejut sekarang ia menjadi manager dari penulis Onestar."

Seolhee mengangguk-anggukan kepalanya. Merinding karena takdir yang mempermainkan mereka sedemikian rupanya. Dulu Hangyul merupakan pacar Yoomi dan sekarang lelaki itu menjadi pacar pura-puranya. Permainan takdir ini membuatnya menghela napas, bingung harus bereaksi seperti apa.

As People See •Cho Seungyoun • [1]Kde žijí příběhy. Začni objevovat