As People See •Cho Seungyoun • [1]

15. Lee Hangyul

.
.
.

Seolhee nyaris tersedak dan langsung berbalik badan saat suara itu tiba-tiba memanggilnya.

"Tidak apa-apa, ayo kesini."

Seolhee terdiam, memegang erat kaleng minumannya. Sama sekali tidak beranjak bahkan ketika Seungyoun memanggil namanya sekali lagi.

"Seolhee-ssi."

"Tidak usah, saya akan pergi."

"Tolong tetap disini. Temani saya sebentar."

Suara itu lagi-lagi menghentikan gerakannya yang akan membuka pintu. Ia mengigit bibirnya kesal saat lagi-lagi badannya malah dengan kurang ajar mengikuti perintah lelaki itu.

Seungyoun terlihat menatap kosong ke depan, rambutnya lumayan berantakan karena angin yang bertiup, serta sebuah rokok di jarinya sebagai pemanis.

Seolhee tidak lantas berdiri di samping Seungyoun, ia jalan perlahan sampai beberapa langkah dibelakang lelaki itu. Menatap Seungyoun sedih yang kini sedang menghirup rokoknya lalu menunduk.

"Biasanya hanya saya yang kesini" pembuka obrolan Seungyoun membuat Seolhee mendongak.

"Teman-teman yang lain tidak akan pernah kesini, karena disini cukup kotor dan seram, kan?"

Seolhee mengangguk meskipun tak yakin Seungyoun dapat melihatnya.

"Kenapa kau kesini, Seolhee-ssi?" tanya Seungyoun menoleh ke arahnya dan tersenyum.

Bagai orang bodoh, lagi-lagi Seolhee terpana dengan Seungyoun di hadapannya. Ini menyebalkan bagaimana selama beberapa saat Seolhee seakan lupa akan semuanya.

"Saya hanya mau menyendiri dan minum dengan tenang."

"Seperti dulu?" tanya Seungyoun dengan senyum usilnya, lalu membuat gerakan tangan menyuruh gadis itu untuk berdiri di sebelahnya.

Seolhee mendengus, "Bapak tidak usah sok tahu."

Seungyoun tertawa, "Sedikit aneh, kan?"

Seolhee menoleh dan mengernyit.

"Kita. Bukankah sekarang hubungan kita cukup aneh?" ulang Seungyoun lagi.