.
.
.
.
.
Hari ketiga, masih tidak sama baiknya.
Seolhee memulai awal paginya di kantor dengan perasaan dongkol pada direkturnya yang kini sedang menebar senyum menyapa semua orang.
Tidak terkecuali dirinya.
"Morning, Seolhee-sii."
Ugh, senyum itu!
Seolhee hanya terdiam tidak menjawab, namun Seungyoun sepertinya tidak keberatan. Lelaki itu asyik menyapa semua pegawainya dengan senyum lebarnya. Mata milik Seungyoun yang langsung menyipit disaat ia tersenyum membuat semua orang terpana.
Termasuk dirinya.
"Pak Seungyoun, saranghaeyo~!" teriak -entah siapa- dengan nada menggemaskan yang dibuat-buat.
"Nado saranghaeyo~ >.< !" balas Seungyoun ikut beraegyo dengan kedua tangannya menyentuh kepala -membuat tanda hati- yang membuat Seolhee menatap lelaki itu ngeri.
Se-sejak kapan....
"Baiklah semua, semangat bekerja hari ini! Fighting~!"
"Yaaaa!!"
Suasana kantor mendadak lebih ramai. Seolhee tidak tahu apakah pagi seperti ini yang akan ia lihat setiap harinya, namun sepertinya hanya ia dan Bu Yerim yang tidak akan ramai seperti pegawai lainnya dalam menyambut Seungyoun.
Sesaat setelah Seungyoun masuk ke dalam ruangannya, bu Yerim tiba-tiba berkata, "Jangan kaget. Semua pegawai disini memang sangat menyukai pak direktur. Jika kau mau, besok pagi kau juga bisa ikut bersorak untuknya."
"Ah tidak, terimakasih." Ujar Seolhee terlampau cepat lalu mulai mengeluarkan semua pekerjaannya hari ini.
Ia tidak perlu bersorak untuk Seungyoun disaat status gadis itu adalah bawahannya. Dulu, ia selalu bersorak untuk Seungyoun atas apapun yang lelaki itu lakukan. Memaksa lelaki itu untuk beraegyo, mengepang rambut penjang lelaki itu, juga memakai masker wajah bersama.
Itu menyebalkan bagaimana kenangan masa lalu mereka terlintas begitu saja seakan mengejeknya habis-habisan.
Seungyoun bahkan tidak mengingat dirinya.
"Seolhee-ssi, aku ada tugas untukmu."
Suara Bu Yerim membuat gadis itu yakin, hari ketiganya akan semakin membuatnya lelah.
BẠN ĐANG ĐỌC
As People See •Cho Seungyoun • [1]
FanfictionSeungyoun tertawa puas lalu menarik Seolhee dalam pelukannya. Dengan hangat ia mengusap rambut gadis itu dan berkata dengan lembut, "Tetaplah seperti yang orang lihat, dengan begitu, kita akan memiliki satu sama lain." Dalam dekapan hangat Seungyou...