29. Kang Daniel

394 52 6
                                    

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

.
.
.

"Masuk ke kamarmu, Minhee-ya."

"Ah hyung...."

"Aku hanya ingin bicara berdua dengan noonamu. Jadi kumohon, masuk ke kamarmu, ya?"

Minhee melirik sekilas ke arah Seolhee yang tampak marah, "Jangan marahi Noona terlalu keras" pesannya sebelum masuk ke kamar.

Sedangkan di meja makan itu kini hanya tersisa Daniel dan Seolhee yang saling terdiam. Setelah tadi memaksa Seungyoun pergi dari rumahnya tanpa mendengar penjelasan apapun, Daniel tidak melepaskan Seolhee barang sedetik pun. Menahan gadis itu untuk memberi penjelasan karena ia benar-benar marah saat ini.

"Jelaskan. Apa yang ia lakukan di rumah kita?" tanya Daniel dengan suara rendah, mengatur emosinya. namun adiknya masih membuang wajah dan menjawab dengan ketus, "Sudah ku bilang, kami tidak melakukan apapun. Dia hanya mabuk dan tidur-"

"Dia mabuk dan mendatangimu? Memangnya sejak kapan kau berhubungan lagi dengannya?"

Seolhee menelan ludah, "Sejak aku bekerja. Ia direkturku saat ini" ujarnya pelan yang membuat Daniel melongo tidak percaya, "Selama ini kau bekerja padanya? Kenapa kau tidak memberitahuku?"

"Kenapa juga aku harus memberitahumu??" balas Seolhee sengit, akhirnya menatap Daniel tajam, "Kenapa aku harus memberitahumu jika kemudian kau akan memaksaku keluar dari pekerjaanku? Atau menghancurkan ponselku seperti yang dulu kau lakukan agar aku tidak bertemu Seungyoun lagi?"

Daniel menghela napas, "Bukan seperti itu..."

"Dari dulu kau tidak menyukainya, apapun yang dilakukannya selalu salah dimatamu! Aku menyukai Seungyoun, sampai detik ini aku masih menyukainya, lalu apa? Aku sudah memberitahukanmu sekarang, lalu apa? Kau akan memaksaku keluar negeri? Memisahkan kami lagi? Hah? Jawab aku Kang Daniel!"

"Karena aku dan Sengyoun sudah sepakat agar kalian berpisah!"

Daniel yang merasa terdesak tanpa sengaja membalas ucapan Seolhee dengan berteriak. Melihat dengan jelas wajah pucat adiknya yang kini terpaku. Memproses semua ucapannya dengan wajah kebingungan yang tidak mampu ditutupi.

"K-kalian... apa?"

Daniel menghela napas kasar, "Aku dan Bajingan itu sudah sepakat agar kalian berpisah! Aku yang menyuruh Seungyoun memutuskanmu, aku yang menyuruhnya meninggalkanmu! Aku ingin yang terbaik bagimu-"

"Terbaik bagiku?! Terbaik bagiku kau bilang?! Keadaanku yang seperti ini yang terbaik menurutmu?!!" jerit Seolhee frustasi, gadis itu tanpa aba-aba langsung memutari meja makan untuk menyerang Daniel dengan pukulan-pukulan kasarnya. Menangis kecewa atas apa yang baru saja ia dengar.

"Selama ini aku kira aku melakukan kesalahan hingga ia meninggalkanku!" Satu pukulan asal yang segera Daniel tepis.

"Seol-ah, dengarkan aku-"

As People See •Cho Seungyoun • [1]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin