27A: Jajangmyeon

321 47 4
                                    

Seungyoun v-live 😭


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

.
.

Hari sudah cukup larut saat Seolhee membereskan barangnya untuk pulang. Semenjak resmi menjadi editor Onestar, Seolhee memang lebih banyak menghabiskan waktunya di kantor, agar ia tidak membawa pekerjaan apapun saat berada di rumah.

"Eonni, aku duluan!" pamit Seolhee pada beberapa seniornya yang masih bekerja.

Seolhee melangkah menuju lift sambil merapatkan jaketnya. Menekan tombol lift dan menunggu sampai tiba-tiba suara Seungyoun mengagetkannya seperti biasa.

"Kau sudah selesai?"

"A-ah, ya..." Seolhee segera membuat jarak saat Seungyoun memilih berdiri di sebelahnya.

Seungyoun itu memang super-duper-sangat-sialan. Disaat Seolhee sudah berusaha membuka lembar baru, lelaki itu dengan kurang ajar kembali membuatnya bingung.

Malam itu, setelah Seungyoun memeluknya, lelaki itu jarang terlihat di kantor. Mungkin lelaki itu benar-benar sakit atau apa, namun yang pasti saat ini adalah percakapan pertama mereka setelah malam itu.

"Kau sudah makan malam?" Seungyoun bertanya sambil mengikuti gadis itu masuk ke dalam lift. Seolhee sendiri sudah merapat ke pojok lift untuk membuat jarak.

"A-ah, aku sudah-"

"Aku belum" potong Seungyoun cepat seperti tidak menerima penolakan. Lelaki itu mengulum senyumnya dan menatap Seolhee lembut, "Temani aku, aku butuh teman bicara."

"E-eh?"

"Pastikan kau mengabari Hangyul, aku ingin meminjam kekasihnya sebentar."

Seolhee benar-benar mengumpati Seungyoun sepanjang perjalanan mereka mencari makan. Tidak paham apa isi kepala lelaki itu sampai berbuat seperti ini. Memang benar, mereka memilih berdamai dengan hubungan mereka, namun memeluk sampai mengajak makan 'mantan pacarnya' disaat lelaki itu punya masalah dengan pacarnya juga bukan tindakan yang baik.

Seolhee rasanya ingin mengamuk.

"Kita makan di jajangmyeon langganan kita, bagaimana?"

Seolhee tidak menjawab, toh, ia yakin jawabannya tidak mengubah apapun. Seungyoun pasti akan tetap mengemudikan mobilnya menuju ke warung tempat mereka biasa makan jajangmyeon tanpa perduli kalau hal itu bisa saja membuat Seolhee-yang masih kesulitan move on- untuk kembali mengingat masa lalu mereka.

Tipikal Cho-Sialan-Seungyoun.

"Kau tidak merasa ini sedikit keterlaluan?" tanya Seolhee pada akhirnya. Matanya tidak menatap Seungyoun yang meliriknya, namun ke arah jalanan.

"Pergi makan dengan mantan kekasihmu disaat kau sudah punya kekasih. Kau mempermainkanku lagi?"

"Hahaha, tidak kok. Seulgi sedang sibuk dan aku butuh teman cerita."

"Bukankah ada Pak Kim?"

"Eiy~ dia terlalu tua untuk urusan anak muda sepertiku."

Seolhee mencibir, "Anak muda pantatmu."

Mendengar itu, Seungyoun tertawa. Tawa yang kencang dan lepas sampai air matanya keluar, "Wah, kau masih jago mengumpat ya. Sudah lama aku tidak mendengarnya hahaha!"

Seolhee berdecih, namun diam-diam sudut bibirnya tertarik. Perasaan Seolhee menghangat. Mendadak merindukan momen-momen kecil seperti ini.

Tiba-tiba saja ponselnya bergetar, Hangyul meneleponnya.

"Halo?"

"Kau dimana? Dirumah? Aku ingin main, temani aku."

"Err-" Seolhee melirik ke arah Seungyoun sekilas, "Aku masih diluar."

"Kau dimana? Kau sudah makan? Ayo makan bersama."

Seolhee mengerutkan dahinya, masih tidak terbiasa dengan Hangyul yang semakin seenaknya. Dulu, lelaki itu luar biasa kasar dan sombong, namun sekarang lelaki itu tampak sedikit manja, berisik dan selalu ingin bertemu. Seolhee bingung.

"Aku akan makan jajangmyeon dengan direkturku."

Saat mengucapkan itu Seolhee dan Seungyoun saling lirik. Disaat yang bersamaan, ada jeda cukup panjang sebelum Hangyul membalas.

"Aish kau gadis bodoh. Seharusnya kau menolak! Untuk apa makan berdua-eh tunggu sebentar, kalian pergi berdua?? Kemana? Kirimi aku lokasinya, aku akan langsung pergi kesana. Kau jangan lupa, aku adalah kekasihmu! Aku akan menunjukkan akting yang bagus-"

"Kau ini bicara ap-"

"Kirimi lokasinya segera! Kututup."

Dan Hangyul benar-benar menutup sambungannya.

Seolhee berdecak kesal, "Cowok gila ini..."

"Pacarmu?" tanya Seungyoun yang membuat Seolhee mengangguk kaku.

"Hm dia ingin menyusul."

"Tipe pacar yang posesif ya?" kekeh Seungyoun "Yasudah ajak saja, aku tidak ingin dikira akan merebut kekasihnya."

Seolhee memutar bola mata, "Katanya kau ingin bercerita. Tidak apa-apa kalau ada Hangyul?"

"Aku bisa bercerita lain kali." Seungyoun tersenyum saat mengatakan itu, yang mana artinya ia masih punya kesempatan lain untuk mengajak Seolhee keluar.

Menyadari pikiran itu, Seungyoun menghela napas dan mengumpat dalam hati. Sangat sadar bahwa ia bisa saja bermain api di belakang Seulgi.

Seungyoun menggeleng kecil. Menyangkal pikiran anehnya lagi.

.
.
.

Hmmm

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hmmm...

Pepet teroooosss

As People See •Cho Seungyoun • [1]Where stories live. Discover now