16. Pertemuan Mereka

355 55 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.
.

Baik Seolhee dan Hangyul akhirnya sepakat untuk bertemu di lain hari setelah pertemuan pertama mereka yang tidak berjalan lancar. Hangyul bilang ia akan mempertimbangkannya dulu dengan penulis Onestar dan akan menghubungi Seolhee kembali jika Onestar tertarik.

Dan disinilah Seolhee, di depan lelaki berwajah congkak, Lee Hangyul.

"Jadi... bagaimana?" buka Seolhee, berusaha membangun ulang kesan pertamanya dengan Hangyul.

"Yah, dia bilang masih ingin mendengar satu dan dua hal dulu sebelum memutuskan." Ujar Hangyul sambil membolak-balikkan kontrak kerja mereka.

Seakan mendengar peluang, Seolhee langsung duduk tegak dan melebarkan senyum sampai membuat Hangyul mengernyit.

"Tanyakan saja, saya siap menjawab semua keraguan penulis Onestar."

Hangyul menahan senyumnya, "Kenapa yakin sekali, setelah memberikan kesan pertama yang buruk padaku?"

Seolhee meneguk ludahnya, "E-eh, itu kesalahan, saya minta maaf. Hari itu saya sedang dalam kondisi yang-"

"Jujur saja, kerjasama ini hanya akan menguntungkan penerbit kalian tapi tidak memberikan keuntungan apapun pada Onestar-" potong Hangyul seakan tak perlu repot-repot mendengar penjelasan Seolhee. "Jadi katakan padaku, apa yang membuatmu gila hingga menawarkan kerjasama ini?"

Hangyul tersenyum miring setelah melihat wajah kebingungan Seolhee. Tak bisa dipungkiri, Seolhee memberikan kesan pertama yang sangat kuat di ingatannya. Walau berkonteks negatif karena dipenuhi aura permusuhan saat itu, namun kini Hangyul seakan bisa melihat aura yang lebih positif dari Seolhee.

Mengenakan pakaian formal dan rambut yang dikuncir satu, Seolhee memang terlihat seperti gadis biasa saja. Namun entah mengapa Hangyul merasa ada ketertarikan dengan bagaimana cara Seolhee menampilkan ekspresi wajahnya. Gadis di depannya ini seakan kebingungan setiap saat, terlihat sangat lemah namun omelan Seolhee di pertemuan pertama mereka waktu itu berhasil mematahkan pandangannya.

Hal itu yang membuat Hangyul mempertimbangkan penawaran Seolhee sekarang.

"Te-tentu saja kerjasama ini akan menguntungkan pihak Onestar juga. Saat ini penerbit kami-"

"Jawaban yang jujur, Soelhee-ssi."

Seolhee kembali menciut.

Sambil menggaruk kepalanya dan membuang pandangan, Seolhee berucap pelan, "Aku tidak tahu. Aku editor baru dan direkturku tiba-tiba memberikan tugas untuk mengajak kalian bekerjasama."

Wajah Seungyoun saat berada di ruang rapat tiba-tiba terputar, membuat Seolhee tanpa sadar mengumpat pelan. Untung saja Hangyul tidak mendengarnya.

Hangyul menghela napas, "Kalau gitu aku tidak bisa menerimanya. Aku menolak-"

"Tu-tunggu dulu! Tidak! Jangan menolaknya, kumohon!" seru Seolhee kelewat cepat sampai tidak sadar bahwa ia menggenggam tangan Hangyul dan meremasnya kencang.

As People See •Cho Seungyoun • [1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang