22. Lembar baru Seolhee

358 47 8
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.

Sepanjang hari sampai jam kerjanya selesai, Seolhee lebih banyak terdiam.

Bukan berarti selama di kantor ia adalah orang yang ceria, namun kali ini semua orang bisa melihat aura suram Seolhee setelah kejadian di rapat tadi. Bu Yerim saja sampai tidak berani mengganggunya. Dari meja Seolhee hanya terdengar suara ketikan keyboard kasar yang semua orang pasti bisa mendengarnya.

Seolhee tidak bicara sepatah kata pun, bahkan sampai ia sedang dalam perjalanan pulang dan memutuskan untuk mampir sebentar ke mini supermarket untuk membeli minuman.

"Totalnya 3000 won."

Seolhee memberikan uangnya dan kemudian pergi begitu saja. Perjalanan pulangnya terasa hambar, semuanya terasa tidak benar, dan perasaan hatinya tidak kunjung membaik. Ini semua gara-gara Cho Seungyoun-pria yang dicintai sekaligus dibencinya di waktu bersamaan- yang selalu berhasil memberantakan isi hatinya.

Langkah Seolhee mendadak terhenti saat matanya menangkap sosok Seungyoun di depan sana, seakan sudah menunggunya.

"Seolhee-ssi..."

Seolhee mengabaikan Seungyoun dengan terus berjalan seakan-akan ia tidak melihat siapapun. Langkahnya lagi-lagi terhenti saat lelaki itu menahan tangannya.

"Ayo kita bicara"

"Lepas"

Namun Seungyoun tetaplah lelaki keras kepala yang masih gadis itu kenal, jadi ia tidak kaget saat Seungyoun menariknya berjalan dan memasuki sebuah warung kecil. Seolhee sendiri merasa lelah, emosi dan tenaganya terkuras habis karena lelaki itu. Maka dari itu itu tidak menolak saat Seungyoun menariknya sesuka hati.

"Bibi tolong 2 botol soju dan satu galbi!" teriak Seungyoun, namun segera menoleh ke arah Seolhee ketika menyadari sesuatu, "Kau sudah makan?"

Diamnya Seolhee membuat Seungyoun mengambil keputusan sendiri, "Dan satu bulgogi!"

Setelah memesan, Seungyoun memfokuskan dirinya pada gadis di hadapannya ini. Gadis yang terlihat layu ini sedang mengalihkan pandangannya ke arah lain, enggan menatapnya. Seungyoun memaklumi itu, ia tahu ia salah. Maka dari itu ia sengaja menunggu Seolhee pulang untuk mengajaknya bicara.

Pembicaraan pertama mereka setelah sekian lama.

"Seol-ah, maaf..." Seungyoun membuka topik pembicaraannya dengan permintaan maaf, memperhatikan baik-baik raut wajah Seolhee di depannya.

"Aku keterlaluan, aku mempermainkanmu, aku minta maaf..."

Ucapan lirih Seungyoun barusan membuat mata Seolhee memanas. Seungyoun akhirnya berbicara banmal padanya, sesuatu yang ia rindukan. Ia benci harus bersikap sopan dan formal saat berhadapan dengan Seungyoun, benci melihat lelaki itu juga memperlakukannya seperti orang asing, seakan-akan Seolhee tidak pernah ada di hidup lelaki tersebut.

As People See •Cho Seungyoun • [1]Where stories live. Discover now