AKD - 40

411 25 0
                                    

Pernikahan Gafriel dan Devitaa dilaksanakan di Jepang. Josh merasa sangat senang, karena putranya menikahi gadis baik seperti Vita. Ayahnya Vita ikut senang. Ibunya juga tampak bahagia.

Tema pernikahan mereka adalah putih dan merah muda. Bunga sakura menjadi simbol pernikahan itu. Salju tidak turun terlalu banyak hari ini. Pernikahan outdoor itu berjalan dengan lancar.

Pernikahan yang mewah, tapi tertutup dari media. Hanya ada beberapa tamu penting yang hadir, termasuk teman-teman Vita.

Angel, Gabriella, Theresia, Ashlan, dan yang lainnya juga hadir. Mereka semua mengucapkan selamat pada Vita dan Gafriel.

Selain mengucapkan selamat, Angel juga meminta maaf karena kesalahannya di masa lalu. Tentu saja Vita memaafkan gadis itu. Dia menganggap masa remaja memang masa-masa di mana berbuat banyak kesalahan dan perlu memperbaikinya di usia dewasa.

"Selamat, ya. Aku tutur bahagia untuk kalian berdua," kata Ashlan.

"Terima kasih," ucap Gafriel. Kedua pria itu berjabat tangan.

Gadis di sampingnya tersenyum. Dia adalah pacarnya Ashlan. "Selamat, semoga bahagia selamanya."

Vita tersenyum. "Terima kasih, kalian juga, yaaaa."

Setelah mendapatkan banyak ucapan selamat dan do'a dari para tamu, pasangan itu duduk berdampingan.

"Bagaimana perasaanmu?" Tanya Gafriel.

"Seperti yang aku inginkan. Aku menikah dan berbulan madu di Jepang bersamamu. Aku senang sekali," jawab Vita.

Gafriel tersenyum. "Aku juga senang."

"Bagaimana perasaanmu?"

"Aku merasa senang, karena aku terlahir kembali dan aku menjadi manusia. Aku bisa bersamamu," jawab Gafriel sambil menggenggam tangan istrinya.

"Ini masih siang, kalian jangan terlalu buru-buru," gerutu seorang perempuan cantik yang menghampiri mereka. Perempuan itu bersama dua anak kecil, yang satu laki-laki dan satu lagi perempuan.

"Layraa, kau datang? Aku senang sekali." Vita memeluk sepupunya itu.

Perempuan bernama Layraa itu membalas pelukan Vita. "Mana mungkin aku tidak datang. Kau sepupuku."

Gafriel sedikit membungkuk untuk menyapa dua anak kecil di depannya. "Halo?"

"Halo, Om," jawab kedua anak itu serempak.

Gafriel tertawa. "Mereka kembar?"

Layraa menggeleng. "Valetta adalah kakaknya Tristan."

"Oh, manis sekali," puji Gafriel.

"Terima kasih. Oh ya, by the way, selamat untuk pernikahan kalian."

Vita tertawa. "Harusnya kau bilang itu sebelumnya."

Layraa juga tertawa. "Aku ingatnya sekarang."

Gafriel hanya terkekeh melihat tingkah kedua perempuan itu. Tristan dan Valetta menarik tangan ibunya.

"Mommy! Mau itu, mau itu." Mereka berdua menunjuk meja prasmanan.

Gafriel dan Vita tertawa.

"Mereka pasti lapar, biarkan mereka memilih cemilan," kata Vita.

"Baiklah, semoga kalian menikmati malam ini dengan baik. Maafkan aku," kata Layraa yang diseret kedua anaknya.

Vita mengguncangkan lengan Gafriel. "Aku juga ingin memiliki anak yang manis-manis seperti Valetta dan Tristan."

"Kau mau berapa?"

"Aku mau 2 anak laki-laki dan 2 anak perempuan." Vita membayangkan jika dia memiliki 4 orang anak yang lucu.

"Kau tidak tahu, memiliki 4 orang anak itu memerlukan kerja keras," kata Gafriel dengan ekspresi serius.

Vita tampak berpikir. "Memangnya kenapa? Kita sama-sama bekerja di perusahaan. Kita bisa membesarkan 4 orang anak dengan baik."

Gafriel mendekatkan wajahnya ke telinga Vita kemudian berbisik lirih, "Maksudku bukan kerja keras yang seperti itu."

Vita mengernyit. "Lalu apa?"

"Kerja keras di malam hari untuk membuatnya," jawab Gafriel.

Seketika kedua pipi Vita memerah. "Apa yang kau bicarakan. Jangan keras-keras, bagaimana jika ada yang mendengar perkataanmu?"

Gafriel terkekeh.

-

16.37 : 19 Oktober 2019
Ucu Irna Marhamah

AMETHYST : Kekasih DruclessWhere stories live. Discover now