AKD - 22

409 32 0
                                    

Rean datang lagi ke kuil Dewi Amiless di tengah malam. Pria itu meletakkan bunga treloss di wadah lalu duduk di hadapan patung Dewi Amiless. Pria itu menutup matanya. Dia menginginkan kehadiran Dewi Amiless.

Selama berada di kuil, Rean memikirkan banyak hal. Saking terlarut dalam pikirannya, dia tidak menyadari kehadiran Dewi Amiless di belakangnya.

Wanita itu melangkah mendekati Rean lalu menyentuh bahu pria itu dengan lembut. Rean terkejut dan menoleh.

"Ada lagi yang kau inginkan?"

Hati Rean bergetar mendengar pertanyaan Dewi Amiless yang merupakan ibu kandungnya sendiri.

"Amethyst bukan dari bangsa drucless. Aku rasa, kau perlu tahu itu," kata Dewi Amiless.

Rean terkejut.

"Dia terlahir sebagai bangsa manusia. Bangsa yang paling menyedihkan." Dewi Amiless memperlihatkan ekspresi ketidaksukaannya terhadap bangsa manusia.

"Bagaimana bisa Amethyst berada di dunia drucless, sementara dia adalah bangsa manusia?" Tanya Rean.

"Amethyst adalah anak haram dari hubungan terlarang manusia. Orang tuanya membuang Amethyst di perbatasan dunia drucless dan dunia manusia.

Mungkin mereka tidak tahu, kalau tempat yang mereka pilih adalah perbatasan dua dunia. Itulah sebabnya warna mata Amethyst adalah ungu. Di dunia kita, ungu adalah warna tabu.

Sebenarnya usia Amethyst bukan 172 tahun ketika bertemu denganmu. Usianya 17 tahun berdasarkan perhitungan di dunia manusia."

Rean membutuhkan beberapa saat untuk memahaminya. Apa manusia sehina itu?

Rean membatin, manusia adalah makhluk yang paling bermartabat. Bahkan mereka tercipta dengan akal sehat dan hati. Berbeda dengan drucless yang dilahirkan dengan kebencian dan kekuatan besar.

"Apa yang kau inginkan?" Tanya Dewi Amiless yang berniat mengalihkan pembicaraan. Hewan di bahunya bersuara.

Sebenarnya Dewi Amiless tahu, apa yang diinginkan oleh putranya. Namun, dia ingin mendengarnya secara langsung.

"Aku ingin... Amethyst jatuh cinta padaku dengan tulus dari hati terdalamnya, bukan hanya sekedar hidup bersamaku dalam kepalsuan."

Ekspresi Dewi Amiless berubah dingin. "Aku akan mengabulkan permintaanmu. Tapi, kau harus membayar dua kali lipat untuk permintaanmu yang pertama dan yang sekarang."

"Aku akan membayar sesuai harga yang ditetapkan," ujar Rean seperti pelanggan online shop.

"Untuk permintaanmu yang pertama, aku ingin kau menjadi pendampingku sebagai bayarannya."

Mendengar permintaan Dewi Amiless, Pangeran Rean terkejut dalam diam.

"Untuk permintaanmu yang kedua, aku ingin kau membunuh Amethyst dan menikah denganku."

Deg!

Kedua mata Rean membulat sempurna. Permintaan kedua itu tidak lebih dari kekonyolan semata. Rean harus menikahi ibu kandungnya sendiri?

Ternyata Dewi Amiless mencintai Rean sejak pertama bertemu. Dia mencintai putranya sendiri. Dia sangat mengagumi ketampanan pria itu.

"Kalau itu persyaratannya, aku akan menarik kembali keinginanku. Biarkan Amethyst membenciku seumur hidupnya, daripada aku harus membunuh perempuan tak bersalah itu," kata Rean.

Dewi Amiless menggeleng. "Kau tidak bisa mencabut keinginanmu. Aku sudah memberikan apa yang kau mau...."

"Ibu," potong Rean.

AMETHYST : Kekasih DruclessWhere stories live. Discover now