AKD - 2

1.2K 85 3
                                    

Perlahan aku membuka kedua mataku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Perlahan aku membuka kedua mataku. Iris mataku bergerak mengedarkan pandangan ke sekeliling kamar. Aku mencari seseorang yang mungkin saja sedang bersembunyi.

Aku bangkit duduk sembari menyentuh bibirku.

Tangan dingin itu, ciuman itu. Rasanya nyata. Aku tidak sedang bermimpi.

Aku yakin, yang semalam itu adalah seseorang. Mungkin dia masuk lewat balkon dan menyusup ke kamarku.

Tapi, untuk apa dia ke kamarku?

Aku jadi takut sekarang.

Apa mungkin dia pencuri? Jika iya, pasti ada benda yang hilang. Tampaknya semua benda dikamarku masih di tempat semula.

Lupakan saja, Vita. Yang penting kau baik-baik saja. Tidak terjadi sesuatu yang buruk padamu. 

Aku pun menjalani keseharian di Sabtu pagi yang cerah ini. Ketika menuruni tangga, terdengar suara bel pintu berbunyi.

Seperti biasa, akan ada pengantar makanan untuk sarapan setiap pagi. Dengan langkah gegas, aku menuju ke pintu utama.

Setelah mendapatkan pesananku dari pengantar makanan, aku langsung mengajak omma sarapan.

"Omma mau jalan-jalan? Aku akan menemani," ucapku.

"Boleh."

Selesai sarapan, aku mendorong kursi roda omma dan berjalan-jalan di sekitar kompleks.

"Pagi ini rasanya segar sekali," ucap Omma.

"Iya."

"Hai, Vita." Aku menoleh saat mendengar suara seseorang yang memanggil namaku.

Laki-laki yang mengenakan singlet dan boxer shorts berwarna hitam itu tersenyum padaku. Aku juga tersenyum padanya.

Ah, tampan sekali.

Dia adalah Ashlan, teman sekolahku. Meskipun kami berbeda kelas, kami saling mengenal cukup baik. Itu karena rumahnya tidak jauh dari rumah omma.

Ashlan menyapa omma dengan sopan, "Halo, Nenek."

"Siapa kamu?" Tanya omma dengan ketus.

Kulihat ekspresi Ashlan tidak menunjukkan kaget dengan sikap omma. Tapi, aku tetap merasa canggung.

Aku mengusap bahu omma agar tidak marah. "Omma, Ashlan ini temanku."

"Oh." Hanya dua huruf itu yang diucapkan omma.

Aku hanya tersenyum sambil mengusap lenganku lalu bertanya pada Ashlan, "Kau sedang lari pagi?"

"Iya, baru saja aku mau pulang ke rumah dan melihatmu bersama nenek di sini," jawabnya.

Omma menepuk tanganku yang berada di bahunya. "Vita, ayo pulang. Omma lupa tidak memberikan Illis pupuk."

Illis yang dimaksud oleh omma adalah bunga amaryllis jingga kesayangannya. Beliau sangat menyukai bunga tersebut dan merawatnya dengan baik.

AMETHYST : Kekasih DruclessWhere stories live. Discover now