BAGIAN 35📌

1K 117 54
                                    

______

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

______

Sekarang Garlien sudah ada di sekolah namun disini tak ada Vano, biasanya dia datang sangat awal untuk membaca buku, tapi sekarang dimana dia?

Garlien sangat cemas, Vano itu kenapa? apa salah Garlien? kemana dia? apakah ingin menjauhi Garlien? tapi apa salahnya? agrh!

Tanpa ia sadari Pak Ucup datang, dia ingin menagih tugas kemarin. Kali aja ada yang sudah selesai dan ingin mendapatkan nilai yang tinggi.

Namun di setiap ucapannya ada gadis yang sedang melamun sambil menggigit kukunya itu. Dia adalah Garlien, gadis ajaib yang pernah ada.

"Garlien," kata Pak Ucup lembut takut mengagetkan, namun tak ada pergerakan.

"Garlien!"

Katanya lagi dengan nada yang di naikan menjadi lebih keras. Mungkin tadi dia tak dengar, namun nyatanya masih sama saja. Dia tetap diam seolah sibuk akan dunianya.

"GARLIEN!!" teriak Pak Ucup lantang, dia sudah tak tahan lagi dengan kelakuan Garlien yang daritadi menjadi patung.

"Iya, saya izin bolos Pak," jawab Garlien membuat teman-temannya kebingungan.

"Mana bisa seperti itu s—" ucapan Pak Ucup berhenti saat melihat Garlien berjalan melewatinya begitu saja.

"Garlien dengarkan Bapak—"

"Garlien!"

Perkataan Pak Ucup bagaikan angin lalu, dia tak peduli dengan itu semua, yang jelas ia bingung dengan Vano. Ada apa dengannya? apakah dia sakit?

Pertama dia akan cek toilet pria, mungkin Vano ada disana. Dia menunggu di luar toilet, lalu saat seseorang keluar dari toilet Garlien langsung menghentikannya.

"Disana masih ada orang?" tanya Garlien.

"Ng-ngak a-ada," jawab Amin, yah dia adalah Amin. Penggemar Garlien number one, masih ingat kan?

"Ya udah makasih," kata Garlien pada Amin yang bisa di bilang langka.

Garlien berterimakasih kepada Amin adalah sesuatu yang sangat langka membuat Amin merasa sangat bahagia.

"Sa-sama-sama."

Jawab Amin walaupun Garlien sudah lari menjauh tanpa mendengar ucapan Amin, namun itu tak masalah. Garlien bicara padanya saja sudah sangat membuat Amin bahagia.

Selanjutnya Garlien akan ke kantin, walaupun sangat tidak mungkin kalau Vano ada di situ namun dia akan tetap mencarinya. Sesuatu yang tak mungkin bisa jadi mungkin.

"Bang liat Vano nggak?" tanya Garlien saat melihat Bang Tommy.

"Vano yang cakepnya kaya Bang Tommy?" tanya balik Bang Tommy kepada Garlien saat sudah selesai mencuci mangkoknya.

Garlievano |✓Where stories live. Discover now