BAGIAN 30📌

1.1K 120 30
                                    

_______

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_______

Garlien sekarang sedang bersama Vano, tadi dia mengajak Garlien pulang bareng dan tentu saja ia tak bisa menolak ajakan dari Vano.

Dia senang karena akhirnya bisa berduan bersama Vano. Karena setiap dia akan berduan pasti akan di ganggu. Entah itu Lino, Varo bahkan Mesa.

Tadi berangkat bareng sekarang pulang bareng. Bahagia berlipat ganda! tak ada satu detik pun Garlien cemberut. Senyum nya selalu terbit.

Sekarang mereka ada di taman, sepertinya Vano ingin mengatakan sesuatu. Dan sepertinya tempat ini akan menjadi tempat yang bersejarah karena Vano dan Garlien sering bertemu di sini. Catat, foto, cetak, tempel!

Vano mengajak Garlien untuk duduk di kursi yang tersedia di taman itu, dan Garlien hanya menurut saja. Kemudian Vano mengambil buku hitam yang biasa di bawanya. Jangan bilang mau baca, Garlien minggat nih!

Namun dugaan Garlien salah karena Vano memberikan buku itu kepada Garlien, lalu dia menyuruh Garlien untuk membukanya dan tentu saja ia menuruti apa yang Vano inginkan.

Di dalam buku itu terdapat amplop yang dulu pernah Garlien lihat, namun dia tak pernah berani membukanya. Dan sekarang Vano justru meminta Garlien untuk membuka amplop itu.

Sebenarnya ia sedikit ragu, takutnya Vano akan marah jika Garlien membuka amplop itu, namun karena ini perintah calon suami maka harus di lakukan. Eh.

Di dalam amplop itu terdapat sebuah foto keluarga dan juga kertas biasa yang tentunya berisi tulisan, karena penasaran ia membuka kertas tersebut.

"Vano percaya Garlien."

Garlien terdiam, dia tak jadi membuka kertas itu, ucapan Vano sangat indah terdengar di telinga Garlien. Vano mah suka banget buat jantung Garlien dag dig dug.

"Garlien mau denger cerita Vano?" tanya Vano membuat Garlien memasang muka cengo, namun setelah itu dia mengangguk dengan penuh semangat.

"Garlien seneng banget Vano mau terbuka sama Garlien, seolah-olah Vano udah terima Garlien untuk ada di hidup Vano. Dan itu buat Garlien sangat bahagia!" ungkap Garlien penuh dengan kegembiraan.

Vano tersenyum hambar, sebenarnya ia tak mau mengungkit masa lalu, namun apa salahnya? bahkan Garlien dan Vano juga bertemu di masa lalu. Dia bersiap menceritakan semua nya, sebuah hubungan harus di mulai dengan keterbukaan. Bukankah begitu?

"Dulu keluarga Vano itu sama kaya Garlien. Harmonis, romantis ... tapi setelah Bunda di diagnosis sakit kanker rahim, Ayah pusing mikirin biaya, terus Bunda nggak mau gugurin anak yang di kandungnya," kata Vano panjang dan sangat langka.

Garlievano |✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang