Kedua pasang mata itu saling beradu dalam diam, Alicia menatap sang penyelamat dan bos sintingnya dengan bergantian lalu barulah dia menyadari ketika melihat kedua rahang pria itu saling mengeras dan saling melempar tatapan tajam, kali ini Alicia yakin telah terjadi ketegangan diantara pria-pria tampan itu.

" begitu, sayang sekali, tapi baiklah, ku harap nanti kalian bisa bergabung Tuan Wood, semoga aman hingga tujuan kalian " sebuah suara lembut kembali terdengar dan mencairkan suasana.

Huff ...
Alicia menghela napas dengan lega.
Hei, kenapa dia harus?

" baiklah,  selamat sore " pamit Harry dengan sopan lalu tanpa Alicia sadari pria itu sudah memegang lengan tangannya lalu menariknya hingga mengait di lengannya. Sebelum pergi Alicia juga menyempatkan diri untuk memberikan senyum sebagai tanda terima kasih dan berpamitan kepada Theresa lalu ketika dia ingin tersenyum kepada Vincent, kedua sudut bibir Alicia menyusut kebawah lalu cepat-cepat dia mengalihkan pandangan.

Didalam perjalan pulang tubuh Alicia bersandar dengan lega di jok mobil. Akhirnya dia bisa lolos dari bos nya tadi, tapi jika mengingat lagi, sepertinya Vincent dan Harry terlihat aneh, mereka tidak terlihat akur satu sama lain.

" hmp, Harry, bolehkah aku bertanya? "

" yes, Alicia, apapun "

" mmp, mengenai perkataan mu tadi di Restaurant tentang Tuan Greyson... " tanya Alicia dengan hati-hati namun perkataanya belum dia selesaikan masih mengembang di udara

" terus? " tanya Harry sambil melihat sekilas kearah Alicia.

" ...mmp, mengenai Tuan Greyson yang tidak pernah menerima perempuan lagi untuk menjadi seketarisnya " tanya Alicia lagi.

Harry menatap Alicia dengan menyipitkan matanya.
" lalu apa yang membuatmu penasaran, angel? "

" memangnya ada apa dengan Tuan Greyson sehingga tidak menerima sekertaris perempuan lagi? "

Mendengar pertanyaan dari Alicia membuat Harry berpikir sejenak, lalu dia memutuskan untuk mengatakannya

" aku tidak begitu paham dengan alasannya, tapi jika diingat lagi, dulu banyak sekali tersebar rumor yang kurang sedap di media bahkan ditempat lingkungan kerja Greyson sendiri mengenai perempuan yang hilang dengan misterius dan kabar burungnya perempuan itu pernah menjabat sebagai seketaris Greyson. Bahkan ada pula beberapa media yang memberitakan bahwa perempuan itu terlihat dekat dengan Greyson, bahkan ada juga yang sampai bisa mengungkapkan bahwa Greyson dan seketarisnya memiliki hubungan asmara. Tapi aku tidak begitu tau pasti aku tidak begitu mempercaya gosip dan sebagainya, memangnya ada apa Alicia? "

Alicia terdiam mendengar penjelasan dari mulut Harry. Dia sedikit merasa kurang nyaman setelah mendengarnya, apalagi mengingat dia sedang menjabati sebagai seketaris Greyson itu sendiri.

" kau baik-baik saja Alicia? "

" mmp, ya, tentu saja, sebenarnya a-aku hanya merasa sikap Tuan Greyson... dia begitu, mmp.. Ntah lah " jelas Alicia dengan ambigu.

" sikap yang seperti apa Alicia, katakan kepadaku? " kata Harry yang langsung membalikkan badannya menatap lurus ke manik mata yang meneduhkan itu.

" mmp, dia... "
Alicia terdiam sesaat, apakah ia harus membicarakan mengenai sikap kasar yang dari Vincent, tapi ia masih mempunyai rasa malu untuk mengungkapkan bagaimana kurang ajarnya sikap bosnya itu apalagi mengutarakannya kepada Harry, tidak mungkin, itu sama saja ia mempermalukan diri sendiri.

Melihat semburat keraguan diwajah Alicia membuat Harry untuk mencoba memahami gadis itu. Tanpa Harry sadari sendiri, kedua tangannya sudah bergerak meraih jemari tangan Alicia. Bahkan Harry sendiri terkejut dengan keberanian yang dilakukannya.

" dengar Alicia, jika kamu belum bisa mengatakannya, tidak apa-apa, tetapi jika ada sesuatu yang mengusik pikiranmu aku bersedia menjadi teman untuk sekedar bertukar pikiran. Dan jika kamu membutuhkan bantuan jangan segan-segan untuk mengatakannya. Aku siap untuk membantumu, apapun itu. " penuturan Harry membuat Alicia semakin terdiam, belum pernah ia bertemu dengan pria yang baik secepat ini. Bertemu Harry seperti di ibaratkan memenangkan sebuah Lotre, lidah Alicia serasa kelu hingga tidak bisa menemukan balasan kata yang pas. Tapi gadis itu tidak ragu-ragu untuk memberikan senyuman dengan berkata Terima kasih kepada Harry.

Sesampainya di depan kediaman Jean,   Harry langsung keluar dan membukakan pintu untuk Alicia.

" sekali lagi, terima kasih Harry "

" it's okey "

Baru saja ketika tubuh Alicia ingin berbalik kebelakang namun pergerakannya terhenti ketika merasakan kehangatan merambat di pergelangan tangannya, gadis itu berbalik dan melihat ternyata Harry yang memegang tangannya. Alis mata Alicia membentuk garis rumit, menatap pria itu dan menunggu.

" Alicia, aku tidak tau ini terlambat atau tidak, tapi jika tidak aku katakan, ku rasa itu tidak akan adil, aku ingin mengatakan bahwa saat di acara penggalanan dana kemarin kamu terlihat seperti bidadari dan aku bersumpah aku tidak berusaha merayumu "

Astaga entah mengapa dalam sehari ini sudah berapa kali pria dihadapannya ini terus menerus membuat hatinya jungkar balik.

" oh my god, Harry, apa yang kamu katakan, kau membuatku malu sekaligus senang " kataku sambil meninju lengan kekar Harry yang berusaha menutupi rasa maluku.

" ya, ku harap aku tidak terlambat dan syukurlah kamu senang "

" aku baru menyadarinya, ternyata kau mempunyai mulut yang pintar dalam merayu, ckckck " kataku dengan sedikit mencadainya.

" aku sudah mengatakan bahwa aku tidak merayumu, tapi jika kamu merasakan begitu aku tidak keberatan, Alicia " balas Harry.

" sudahlah, Harry,  pipiku susah keram karena tertawa. Sebaiknya aku masuk dulu dan terima kasih atas makan malamnya. "

" baiklah, sampai ketemu lagi Nona Wesley " kata Harry lalu membuka mobil dan masuk.

Tangan Alicia terangkat ke udara, di ayun-ayunkan jemarinya sebagai tanda perpisahan lalu bergegas masuk ke dalam gedung Apartement Jean, Alicia mengayunkan kakinya dengan perasaan berbunga-bunga, semburat merah ikut menghiasi dikedua tulang pipinya.

Apa yang harus aku lakukan pada pangeran Harry itu, hmmp...
Kata Alicia dengan girang didalam hati yang tanpa dia sadari ia telah melemparkan bensin dan gadis itu masih belum memahami dengan sikapnya sendiri yang akan memicu kobaran api disekitarnya.

Vote dan Komen juga jangan lupa buat Follow authornya 🤗

POSSESSIVE (MERMAID) ON GOINGWhere stories live. Discover now