PART 24 (and)

2.7K 141 30
                                    

Hai...🤗🤗🤗
Para pembaca setiaku, yang sering vote maupun coment fanfic amatiranku ini.
Maafkan daku baru up sekarang.
Di karenakan, otak yang tidak mau di ajak bekerja sama, dan kerja'an yang sangat padat.
Bukan mencari alasan, tapi ini benar. Sekali lagi.. aku minta maaf🙏🙏

Selamat membaca...

###

'Brakkk' suara bunyi hempasan pintu terdengar dari kamar yang berada di lantai dua, dari rumah mewah itu.

Dalam suasana yang remang-remang, terlihat dua orang pria saling menatap dengan kabut nafsu birahi yang tinggi.

Mean, pria yang menggendong plan dengan gaya bridal style itu. Melemparkan tubuh mungil pria cantik itu ke atas tempat tidur yang luas milik mark.

"Kau sudah sering membuat adik kecilku tersiksa sayang. Mungkin kemarin-kemarin, kau bisa lari dariku. Tapi tidak dengan sekarang. Kamar ini sudah ku kunci" ucap mean dengan bangga, seraya menunjukkan kunci yang berada di genggamannya pada plan.

"Dan sekarang...." ucap mean menggantung, kakinya melangkah menuju jendela. Membukanya dengan lebar, lalu menjulurkan lengannya keluar. Melewati besi penghalang, dan mengayun-ayunkan kunci yang di genggamannya.

Menatap pria mungil di belakangnya dengan tatapan tajam. Membuat plan hanya dapat meneguk ludah yang serasa tersangkut di tenggorokan.

"Kau.. apa-" plan tercekat, saat kunci yang berada di genggaman mean terlepas begitu saja, Secara sengaja.

"Sekarang....tidak akan ada lagi, yang mengganggu kita sayang.." ucap mean, menatap intens plan.

Lidahnya keluar, dan menjilat bibir bawahnya, dan di akhiri dengan gigitan nakal pada bibirnya.

Semua tindakan mean itu, sama sekali tidak luput dari pandangan plan. Entah kenapa, tindakan mean tersebut, dapat membangkitkan sesuatu yang berada di dalam dirinya, dan sangat sulit untuk di jelaskan olehnya.

Yang pasti, seluruh tubuh plan terasa panas. Bahkan daerah privatnya, terasa sangat sempit.

Mean melangkah, mendekat ke arah plan dengan gaya congkak.

Setiap langkah kaki yang di ayunkan, membuat pria mungil itu tidak tenang. Keringat dingin dapat di rasakannya pada bagian tertentu tubuhnya.

Dengan tubuh yang gemetaran, plan bringsut ke arah tepian belakan tempat tidur.

"Hei.. apa yang kau lakukan plan?!, bukankah ini yang kau inginkan. Bisa merasakan kenikmatan surga dunia. Seperti film yang kau tonton itu" pikir plan.

"Ayolah.... jangan takut, di tusuk itu enak. Seperti yang di katakan earth, sakit sedikit.. tapi nikmat setelahnya" plan masih bertarung dengan pikirannya sendiri. Mencoba menyemangati dirinya.

Kepalanya mengangguk-angguk, membuat mean yang sedari tadi. Menghentikan langkahnya, menatap bingung ke arah plan.

"Apa yang sedang di lakukannya?, mencoba mencari cara untuk kaburkah?" Tanyanya dalam hati.

Namun setelahnya, tersenyum menyeringai pada plan.
Menaikkan salah satu kakinya ke atas tempat tidur dengan perlahan, kemudian merangkak dengan kaki kiri dan kananya.

Mendekati plan, yang masih tampak asik dengan lamunanya.

Saat mean sudah berada di belakang tubuh plan. Lengan kekarnya dengan lihai memerangkap plan dalam sebuah pelukan yang sangat intim.

Membuatnya tersentak, kaget melihat mean yang sudah berada di belakangnya. Dan dengan posisi yang ambigu.

"Jangan menatapku seperti itu, kau membuatku ingin memakan dengan rakus" ucap mean berbisik di samping telinganya.

MY ABSURD BOY {HIATUS}Where stories live. Discover now