PART 11

2K 175 18
                                    

Mean berjalan keluar gedung universitas thammasat dengan perasa'an yang sangat kesal, karna keinginannya yang ingin menemui pria mungil puja'an hatinya harus gagal karna si mungil yang sudah tidak ada di fakultasnya.

Dia berjalan ke arah taman dengan wajah tanpa minat, berharap rasal kesal nya akan hilang bila dia mencium udara segar yang di penuhi tumbuhan hijau itu.

Namun rencananya itu harus iya tunda karna melihat seseorang yang di carinya sedari tadi kini tampak berdu'an dengan pria lain.

Perasa'an yang kesal tadi kini berubah menjadi kemarahan, kakinya berjalan menuju ke arah dua pria yang saling tatap-tatapan itu.

Mean menarik tangan si pria mungil, memeluknya dengan sangat erat dan melempar tatapan taja pada orang yang di hadapannya.

"Oo...hai mean" pria itu menyapa mean sambil tersenyum meremehkan.

"Menjauh dari milikku" kata mean, menatap penuh pringatan pada kris.

Ya.. pria yang bersama si mungil adalah kris atau yang sering juga di panggil yifan itu.

Mean berbalik dan membawa si mungil yang kini berubah seperti anak ayam yang menurut pada induknya, diam tanpa perlawanan.

Kris, hanya menatap kepergian kedua orang itu dengan masih memasang senyum palsunya.
Namun senyuman itu perlahan berubah jadi senyuman miring.

"Well....tidak semudah itu mean, aku juga menginginkannya. Sekarang kau bisa menggenggam tangannya tapi tidak dengan lain kali" lantas beranjak meninggalkan tempat itu.

Pria tinggi berparas menawan itu membawa plan menuju parkiran, setelah sampai di tempat mobilnya.. diapun membuka pintu mobil dan mendudukan plan di depan.

Lalu dia berjalan memutar dan memasuki pintu mobil yang di sampingnya.

Mobil mewah itupu berjalan meninggalkan universitas thammasat itu.



10 menit berlanjut, suasana di mobil tersebut masih di penuhi kesunyian. Tidak ada salah satu dari merekapun yang mengeluarkan suara.

'Tuk' terdengar suara ketukan yang barasal dari pintu kaca mobil. Namun sama sekali tidak di hiraukan mean.

'Tuk'

'Tuk' masih tidak ada respon.

'Tuk,tuk,tuk,tuk,tuk,tuk' suara ketukan tersebut makin lama, makin keras dan cepat.

Membuat pria tampan tersebut kesal dan menghentikan mobil tersebut secara mendadak.

Mean pun beralih ke samping menatap si mungil.

"Apa" katanya singkat, menatap plan dengan wajah dinginnya.

Plan yang ditatap dengan raut wajah yang seperti itupun  jadi ciut, takut bertanya.

Mean yang melihat reaksi si mungil yang takut menatapnya, jadi sedikit menyesal.

Menghela nafas sebentar, lantas merubah raut wajahnya menjadi lebih manusiawi.

Di menarik dagu plan dan membuat si pria mungil menatapnya kembali.

"Ada apa??" Tanya dengan lembut dan tersenyum pada si mungil.

Plan yang melihat perubahan ekspresi pria tampan tersebut pun, sedikit terpesona.

Ingat!! Cuman sedikit.

Karna beberapa detik kemudian, si mungil langsung memasang wajah super galaknya.

Pipi menggembung, mata di sipitkan agar terlihat sinis, dan kedua tangan yang terlipat di dada.

MY ABSURD BOY {HIATUS}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang