Part 4

2.7K 215 22
                                    



Pagi itu...
Tepatnya pukul 04.30,
Yang menunjuk'kan bahwa terlalu dini untuk bangun. Orang-orang masih bergelung di dalam selimut mereka.
Apalagi pada hari libur, kebanyakan orang akan melebih kan waktu tidur mereka.

Namun, tampaknya berbeda dengan keluarga yang satu ini.
Keluarga rathavit kijworaluk...

"Nyiii.....it, serk..serk" terdengar suara pintu yang dibuka dan suara seretan suatu benda.

"Teng...tak..tuk..gublak" dan bunyi benda-benda jatuh yang menimbulkan suara berisik.
Membuat seseorang atau lebih tepatnya dua sosok yang masih bergelung di bawah selimutnya, terbangun.

Siapa lagi kalau bukan nyonya rathavit kijworaluk, orang yang biasanya bangun lebih awal itu. Tampak mengernyitkan alisnya... menguap sekali-kali. Dia mendudukkan badannya yang masih terbaring di tempat tidur.

"Tak...ber...!!!" Masih saja terdengar suara jatuhan barang. Nyonya rathavit itu, melihat jam yang berada di atas meja.

'Ini masih pagi, siapa yang sudah bangun sepagi ini???' Pikirnya.

'Suamiku saja, bahkan masih tidur, kalau lemon..ini hari libur, dia pasti menambah jam tidurnya. Kalau plan, tidak mungkin sekali.. di hari yang tidak libur saja dia tidurnya sudah seperti orang mati. Kalau tidak dibangunkan, dia tidak akan bangun-bangun' katanya dalam hati.

Tampak berfikir sejenak...
"Maling" katanya dengan mata terbelalak...

Lalu dia pun segera membangunkan sang suami, dengan suara yang pelan. Karna takut akan membuat sang maling yang dapat mendengarnya.

"Sayang...sayang..." kata wanita itu.

Namun tidak ada reaksi sedikitpun.

"Sayang...suamiku, bangunlah dulu" katanya lagi.

"Em..." hanya dapat dengungan dari sang suami yang membalik badannya memunggungi sang istri, merubah posisi tidurnya. Dan kembali tertidur dengan pulas. (Sekarang sudah taukan, plan mirip siapa😁😁)

"Dasar...pho dan anak sama saja" keselnya.

"Lalu bagaiamana aku bisa menangkap pencuri itu??" Bisiknya.

Setelah berfikir secara matang, diapun beranjak dari tempat tidur menuju pintu dan membukannya pelan-pelan.

Keluar dari dalam kamar, terdiam sejenak. Mencoba mendengarkan sekali lagi.

"Prang...!!!" Suaranya berasal dari arah dapur.

"Heol...apa yang dapat di curi dari arah dapur???" Kata ibu dua anak itu.

Melihat ke kanan dan kekiri, mencari sesuatu. Lalu dapat di lihatnya sebuah benda yang tidak lain adalah...sebuah sapu.

Diambilnya sapu itu, sebagai senjatanya untuk memukul pencuri itu.

Berjalan mengendap-endap ke arah dapur. Suasana dapur tampak remang-remang. Karna lampu tidak di hidupkan secara keseluruhan. Dapat di lihatnya sesok penampakkan yang memakai stelan yang tampak tidak biasa.

'Sejak kapan pencuri memakai stelan jass hujan? Apa di luar sedang hujan??' Tanya dalam hati. Lalu mengintip kearah jendela yang berada di sampingnya.

Jalanan tampak sepi, suasana di luar aman-aman saja. Tidak ada jejak hujan sama sekali.

Di liatnya lagi kearah sosok itu, yang tampak sibuk dengan sesuatu.

'Mesin cuci??" Beonya

"Duh...kenapa susah sekali" grutu sosok itu.

MY ABSURD BOY {HIATUS}Where stories live. Discover now