seungmin pt.5

4K 673 41
                                    

Dua minggu lebih ia berdiam diri disini meninggalkan banyak hal yang sudah menjadi aktivitasnya mulai dari sekolah sampai menunggu ayahnya pulang.

Semua terasa normal tak ada rasa bosan walau ia hanya diam, menulis, memotret.


Buku yang biasa menjadi pelampiasan sudah membuatnya muak, ia menemukan dunia barunya yaitu memotret namun sepertinya keluarganya tak menyukai kegemaran barunya itu terbukti setiap Seungmin ingin membuat karya selalu di larang, ingin keluar mencari obyek lain juga tak ada yang menemani.

Kini semua yang ia mau bisa dilakukan.

Menggambar abstrak, menulis banyak hal tanpa jenuh, memotret.

Dari ratusan potret yang ia dapat tiap minggunya hanya ada satu yang paling ia suka. Foto dari banyak percobaan.

Foto itu menampakkan jelas sesuatu yang terlihat putih dan lembut di hiasi warna merah segar mengalir dari dalam sana seperti sungai dengan pemandangan sungai yang mengabur di belakangnya.

Foto itu sangat indah di matanya.

Seungmin tak akan menghasilkan karya se indah itu jika di rumah. Sesekali membangkang memang menyenangkan.

Malam tadi ia sempat membuat karya baru lagi, dan pagi ini masih terasa perihnya. Seungmin tersenyum senang. Inikah yang dinamakan pengorbanan untuk sebuah kemenangan dan keindahan?

Hingga kini, setelah mendapat keindahan dari foto itu kenapa rasanya masih sering sakit? apakah ia akan mendapat kemenangan lainnya?

Seungmin pergi keluar kamarnya berjalan ke arah meja makan.

Disana tersajikan menu sarapan kesukaannya, telur ayam mata sapi, ayam goreng tepung, dan sup merah dengan wortel dan lainnya di dalam.

Seungmin menelan salivanya susah, ia sangat tergoda oleh telur, tapi ia tak bisa. Karyanya bisa rusak begitu saja, melebar saling menabrak lainnya.

Seungmin membuang piring itu begitu saja, ia harus bisa membuat karya lainnya.

Kini ia berdiri di depan cermin besar mengamati pantulan dirinya disana.

"Kalo pulang sekarang papah marah ngga ya?"

"Kalo pergi boleh balik lagi ngga sih?"

"Loh emangnya aku ada duit buat pergi?"

"Tapi kok kangen sanha"

"Boleh membelah diri ngga sih?"

"Eh emang bisa ya?"

"Kan mulai lagi"


"Kata jongho kalo ngomong sendiri tuh gila. Jadi aku gila gitu?"


"Ngga kan lagi ngomong sama Seungmin"



Seungmin tertawa kecil hingga tawa itu semakin menipis dan berganti dengan isakan.

"Seungmin benci semuanya!"
"Seungmin ngga suka!"


















Tengah malamnya ia kembali terbangun ketika merasakan perutnya yang meronta untuk diberi makan.

Sekali lagi ia dihadapkan dengan menu itu. Masa bodoh, ia sangat kelaparan sekarang.

















Sesuai prediksi, pagi harinya Seungmin terbangun dengan bau amis di kamarnya. Karyanya benar-benar rusak, bekas cakarannya semalam merupakan penyebabnya. Seungmin kembali merenggut, tubuhnya seakan mati rasa, rasa perih di mana-mana bersatu dengan gatal. Ia diam akan sakit, ia melakukan malah semakin buruk.

Ia hanya bisa menangis melihat pintu kamarnya yang di kunci dari luar, akhir-akhir ini ia sering di tinggal pergi.


Kamar mandi merupakan tujuan utamanya sekarang, untuk membersihkan badan beserta darah di tubuhnya. Sakit memang, tapi ia sangat tidak bisa bertahan dengan keadaan seperti itu.

Guyuran air  langsung membuat Seungmin meringis, hanya satu kali guyuran membuat aliran layaknya sungai di beberapa bagian tubuhnya, mengalir begitu indahnya dan tak sepadan dengan rasa sakitnya. Bagaimana ia mandi dengan sabun kali ini?











Selesai mandi Seungmin kembali terduduk di ranjangnya, menatap kosong kembali cermin besar itu hingga suara pintu membuyarkan lamunannya.


"oh lihatlah, terlihat rusak tapi ini indah" ujar orang itu setelah melihat lengan Seungmin yang terekspos karena pemilik hanya menggunakan kaos singlet.

"sakitnya luar biasa"

"bukankah ini yang kau mau?"

"tidak"

"yang bagaimana lagi? apakah kurang besar? atau kurang dalam? katakan padaku"

"kurang dalam, ini semua hanya melebar sehingga saling berbenturan dan menjadi jelek"

"maka buatlah semakin dalam"

"akan ku coba"

"bagus, ayam bakar untuk siang ini!"

"tidak"

"kenapa?"

"itu hanya menambah kerusakan"

"dalamkan saja jangan di perlebar, itu maksudmu bukan?"

Seungmin tersenyum tipis lalu berjalan keluar menuju dapur mendahului orang itu yang kini sedang tersenyum menatapnya dari belakang.







Tbc
Tolong sabar yaaa
Aku di kelas akhir soalnya jdi kayak semi hiatus gini😭
Soal work baru yg mau d bikin itu jadi kok tpi nunggu selesai ujian dulu yg ini aja blm beres kan
Makasi byk yang udh tetep nunggu ini pdhal update tanpa kepastian huhu😭😭😭
Awal taun ini emg byk berita dr dunia perkpopan, STAY STRONG UTK SEMUANYA ONE IT, TEUME, SEMUANYA POKOKNYA YA!!!
BTW GES AKU PIHAK HORE NYA CHEN, NO SALTY TAPI INI AKU BENERAN SENENG LIAT BERITANYA HWHW LUCU KYKNYA
SEE YOUUUUUU💕

Gasskan | 00LWhere stories live. Discover now