Part Y. (CSH)

381 37 0
                                    

Comeback nih, ada yang rindu?

Langsung cus aja ya, setelah vote tapi ya...

Aku tekankan lagi, akan ada kalimat yang sengaja aku tandai italic, itu artinya kalimat itu dalam bahasa asing (Inggris/Korea).

Tujuannya, aku tidak mau ada kesalahan dalam penulisan.

.

.


Setelah membayar taksi, Arza segera merangkul istrinya dan membawanya masuk ke dalam rumah. Rencananya sehabis ini adalah berdiam diri di dalam kamar seharian. Bersama Hani.

"Za, kamu sudah pulang?"

Arza mengerutkan keningnya ketika menangkap ekspresi janggal atas sambutan yang ibunya lakukan. "Iya, Bu." Hani juga melihat ada sesuatu yang berbeda dari ibu mertuanya itu.

Kejanggalan yang ditunjukkan bu Heyeon kini dapat mereka ketahui ketika seorang wanita datang menghampiri mereka dari arah dapur. Dan wanita itu tersenyum ketika melihat Arza.

"Choi Seo Hee," gumam Hani.

Hanya keheningan yang dapat dirasakan. Bahkan, suara jarum jam pun terdengar keras kala itu. Arza menegang. Wajahnya berubah keras dan dingin. Sama seperti awal Hani berjumpa dengan Arza.

"What are you doing in here?" 

"Meet you. What else is it?" 

"Apakah itu masuk akal? I have nothing to do with you." 

"Salahkah jika aku datang ke sini? Sudah lama sejak aku bertemu keluargamu."

"Of course. You have nothing to do here."

Seo Hee terkejut. Dia benar-benar kecewa diperlakukan seperti ini. "Kamu telah berubah."

"I don't care. Go now!" 

"Arza!"

"Go now!" 

Hani menggenggam tangan suaminya ketika emosi suaminya itu meluap. Antara senang dan takut. Senang karena suaminya itu tidak menyambut baik kedatangan wanita itu di rumah ini. Dan takut kalau sewaktu-waktu Arza melakukan sesuatu yang berbahaya dikala emosi.

Wanita itu tampak menahan isakkannya. Hani yakin bentakan Arza tadi seakan halilintar yang menyambar di siang bolong seperti ini. Bu Heyeon juga tidak sanggup berkata apa pun ketika melihat putranya tengah bergejolak dengan emosi.

Diamnya Choi Seo Hee membuat Arza geram. Tanpa pikir panjang lagi Arza menarik Seo Hee menjauhi rumah. Tidak kasar, tetapi cukup menunjukkan ketidaksukaannya atas keberadaan Seo Hee di sini.

"Arza, listen to me, please. Aku tahu kamu marah padaku karena aku meninggalkanmu dan baru kembali sekarang. I'm sorry for my mistake. Aku punya alasan, don't hate me, please." 

"Kamu pergi dan menghilang selama dua tahun. Kamu menghancurkan rencana masa depan kita, kamu menghancurkan segalanya dan sekarang kamu kembali seolah-olah kamu yang paling benar dan kamu pikir aku akan menerimamu lagi? Tidak! Aku tidak ingin jatuh kepadamu lagi."

"Aku punya alasan!"

"Yes, you have. Dan alasanmu meninggalkanku karena kamu akan menikah. Menikah dengan pria kaya. Sifatmu sangat menakutkan."

"Aku butuh kepastian, dan datanglah pria hebat yang memberiku kepastian. Sedangkan kamu tidak!"

"Kepastian? Kamu lupa kalau aku pernah melamarmu? Dan kamu menjawab kalau kamu belum siap. Kamu masih ingin menikmati masa mudamu, kamu tidak ingin menjadi seorang ibu diusia mudamu. Siapa sebenarnya yang bersalah?"

My Husband Is KoreanWhere stories live. Discover now