1

35.5K 692 8
                                    


"Bagaimana saksi? Sah?"

"SAH"

"Alhamdulillah"

Doapun dimulai ketika akhirnya kami dua insan manusia yang sudah mengenal selama 8 tahun dipersatukan dalam ikatan yang namanya "Pernikahan"

Perkenalkan namaku Nazia larisa yuan atau lebih sering dipanggil Zia. Usiaku 20 tahun. Sekarang diusiaku yang masih terbilang muda aku sudah menyandang sebagai seorang istri dari Kevan abiyu mannaf yang usianya 7 tahun lebih tua dariku.

Aku pacaran dengan kevan sejak aku duduk dibangku smp cukup lama memang dan hubungan kami tidak selalu berjalan manis selalu ada asin pahit didalamnya tapi kami masih bisa melaluinya hingga perjuangan kami berakhir dipelaminan.

"Sedang apa sayang?" tanya kevan yang baru saja keluar dari kamar mandi.

Ya Tuhan, jantungku berdegup kencang sekali melihat keberadaan lelaki didekatku ini. Bagaimana tidak rambut lelaki itu basah dan ia hanya menggunakan handuk sebatas pinggang membuat dia semakin (?).
Ahh tidak tidak..

Aku menggelengkan kepalaku menghilangkan pikiran kotor dikepalaku.

"Sayang kamu kenapa?" kevan semakin mendekat bahkan mencondongkan badannya didepanku.

Glukkkk.

Aku menelan air liurku dengan susah payah melihat tubuh kevan yang toples yang berjarak beberapa jengkal saja.

"Sayang kamu sakit? Sekarang kenapa wajah kamu merah begitu" kevan penuh kekhawatiran.

"Eh engga kak.." aku segera bangun dari dudukku membuang pandanganku dari pemandangan indah dan menggoda.

"zi, bisakah mulai sekarang kamu panggil aku mas jangan kakak lagi" ucap kevan tanpa menyadari perubahan sikap zia yang menahan gugup setengah mati.

"I..ya ka eh mas" sahutku
"A..ku mandi dulu mas" ujarku segera berlari kekamar mandi.

Kevan yang melihat kegugupanku hanya tertawa kecil lalu kembali melanjutkan mengeringkan rambutnya.

Butuh waktu 20 menit untuk menyelesaikan mandiku. Badanku terasa lelah setelah seharian berdiri bersalaman dengan para tamu yang datang. Ya walau pernikahan kami hanya diadakan secara sederhana banyak juga tamu yang datang hingga membuat badanku pegal-pegal.

"Loh kak eh mas belum tidur?" tanyaku melihat kevan masih memainkan ponselnya. Dan lidahku masih terasa kaku untuk memanggilnya mas.

Melihatku sudah selesai mandi kevan segera meletakkan ponselnya yang sejak tadi ia mainkan diatas meja.

"Masa mau tidur gitu aja" sahut kevan dengan kerlingan sebelah matanya serta senyuman khasnya.

"Ma..ksud mas apa?" aku kembali gugup.

Puk.. Puk..
Kevan menepuk-nepuk kasur disebalahnya.

"Sini duduk"

Aku duduk disebalah kevan. Lelaki yang sekarang berstatus suamiku segera memeluk dari samping.

"Terima kasih sayang" ujar kevan.

"Terima kasih untuk apa mas?"

"Karena udah mau jadi istri mas. Sudah mau menunggu mas selama ini"

"Menurutku mas kevan layak ditunggu"

"I love you sayang" bisik kevan.

"Love you masku sayang" balasku.

Kevan melepaskan pelukannya kini tatapan matanya beralih menatap mataku. Aku jadi semakin gugup membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Ma..s kok liatinnya begitu banget sih" aku jadi salah tingkah.

Don't Leave Me (END)Where stories live. Discover now