DINGIN

192 27 58
                                    

Happy Reading ❤

***

Adit dan Alan sedang berjalan santai menuju kantin. Adit juga sering menggoda Alan karena Selena sudah pulang dari Luar Negeri yang katanya urusan keluarga.

Alan memutar bola matanya malas mendengarkan ocehan dari temannya yang satu ini. Untung saja Gavin sedang sibuk dengan urusannya.

Ocehan Adit saja sudah membuat kepalanya pecah, apalagi tambah Gavin bisa bisa remuk.

Tapi Alan tetap sabar menghadapi sahabatnya satu ini. Setiba di depan pintu kantin Alan dan Adit melihat Selena menyiram minumannya kepada Sava.

"Gilaa, Selena baru masuk sehari udah bikin onar." Kata Adit yang menyaksikan kejadian itu.

"Yang sabar ya broo" Lanjut Adit sambil menepuk-nepuk pundak Alan.

Alan pun melotot membuat Adit terkekeh. Alan pun hendak menghampiri Selena untuk membantu Sava tapi ia ditahan oleh Adit.

"Lo nggak liat, kasian noh yang dibully sama Selena" Ucap Alan yang kesal.

Adit pun menunjuk Dara dengan dagunya. Alan pun mengikuti petunjuk dari Adit.

Alan diam mematung melihat Dara membela Sava, bahkan berani melawan Selena.

"Gilaa ternyata Dara berani ngelawan Selena, Lah lo Lan cuma diem terus kalo digangguin Selena." Kagum Adit kepada Dara.

Reflek Alan langsung menoyor dahi Adit."Diem nggak lo"kesal Alan.

Alan dan Adit juga melihat Dara yang ditampar oleh Selena. "Sakit tu pasti" Ucap Adit sambil memegang pipinya.

"Tadi di tonjok sekarang ditampar. Apa nggak sakit." Batin Alan

"Lan, kalo Gavin tau Dara di tampar Selena bisa runyam Lan." Kata Adit sambil menengok mencari Alan yang sudah berlari meninggalkan dirinya.

"Lah gue ditinggal! " Kesal Adit.

🙌🙌🙌

"Zoe kemana? tumben dia nggak bareng lo Va? " Tanya Leta kepada Sava,  karena biasanya Sava bersama Zoe. Dan sejak kejadian tadi di kantin ia juga tidak melihat Zoe.

"Gue juga nggak tau" Jawab Sava

"Thanks ya kalian tadi belain gue " Lanjutnya dan diangguki oleh Leta dan Dara

"Kalian tadi saling kenal Ra? " Tanya Leta kepada Dara

"Tadi pagi nggak sengaja ketemu"

"Ta anterin  Sava ganti baju, lo bawa baju cadangan kan? " Tanya Dara

"Iya gue bawa Ra di loker tapi cuma rok sama kemeja putih aja" Jawab Leta

Dara pun melepas blezernya lalu memberikan kepada Sava, "Ni pake ini aja" Kata Dara kepada Sava.

"Tapi nanti lo dimarahin sama guru kalo cuma pake kemeja." Ujar Sava

"Tenang nanti gue gampang kok" Alibi Dara kepada Sava. Lalu menepuk pundak Leta,  "gue duluan Ta, nanti bel balik" Ucap Dara dan meninggalkan mereka berdua.

"Thanks ya Dar" Ucap Sava dan dijawab oleh Dara dengan mengakatan kedua jempolnya.

"Gue bangga jadi sahabat lo Ra" Batin Leta saat langkah Dara menjauh dari Leta dan Sava.

"Yaudah yuk Va" Ajak Leta kepada Sava

Kalo kalian bingung Dara pergi kemana? Dara pergi ke rooftop gaes. Dara duduk menghadap pemandangan taman belakang yang luas, sesekali ia memegang bekas tamparan dan pukulan tadi.

Tamparan tadi sebenarnya tidak begitu sakit tapi karena tadi pagi ia juga terkena pukul, jadinya ya gitu sakit gaes.

Tiba-tiba benda dingin menempel di pipinya itu. "Kalo sakit itu bilang temen lo. Biar diobati, bukan malah kesini!"

----tbc----

----tbc----

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Semoga kalian suka ❤
Jangan lupa vomment🙌

L U N A R ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang