S E N Y U M

367 74 151
                                    

❄❄❄

Dua hari semenjak kejadian itu, Ara enggan bertemu dengan Gavin. Ara dua hari ini memutuskan untuk dirumah saja sampai hari senin.

Ara turun dari kamarnya dengan tergesa-gesa karena ia takut telat. Hari senin biasanya sekolah lebih cepat bel karena ada upacara terlebih dahulu.

Ara tidak tahu kalau Gavin sudah menunggunya diruang makan. Bahkan ia tidak sadar kalau Gavin sudah duduk dari tadi. Karena Ara yang terburu buru menuju dapur.

"Lo habis bertapa di gua ya Lun"celetuk Gavin

Ara yang terkejut dengan suara bass Gavin terkejut hanya mengumpat "sialan"

Ara yang sudah duduk di depan Gavin beranjak dari tempat duduknya langsung pergi menuju pintu kompleks

"Mau kemana Lun" Tanya Gavin sedikit berteriak

"Ke KUA vin" Jawab Ara asal

Gavin segera masuk kedalam mobilnya untuk mengejar Ara yang sudah jauh dari rumahnya.

Sudah sekitar 10 menit Ara menunggu angkot tapi tidak ada tanda tanda angkot lewat. "Angkot pada disandera siapa sih! Kurang ajar banget yang nyandar nggak tau ini hari senin apa!"kesal Ara.

Tinnn tinnn

Suara klakson mobil Gavin yang membuat Ara menutup kedua telinganya. Kemudian Gavin membuka kaca mobilnya. " Masuk Lun cepat nanti telat"

Ara segera masuk ke mobil Gavin karena ia tak punya pilihan lain. Daripada terkena hukuman.

Diperjalanan berulang kali menatap Gavin dengan mata elangnya. Mood pagi ini benar benar hancur. Gavin menyadari kelakuan Ara dari ekor matanya. "Udah natapnya Lun"

Ara menghela napasnya kasar "Misi lo kali ini emang bener bener ngeselin, gue emang dingin dan lo nggak usah ikut ikut dingin juga. misi lo emang berhasil nggak bikin mata gue sembab tapi kali ini bikin mata gue jadi mata pandai Vin. Gue udah bisa ngendaliin emosi gue." Cerocos Ara

Gavin yang mendengar cerososan Ara panjang itu terkekeh kecil.

"Apalagi kemarin berhenti mendadak dahi gue jadi korban."kesal Ra

"Ya maaf Ra malah mata lo jadi kaya panda tapi lo tetap jelek kok Ra"ujar Gavin tanpa dosa

Satu detik

Dua detik

" Ni hukuman lo"ujar Ara yang menjewer telingan Gavin

"Aduh sakit Ra ampun ampun" Pinta Gavin

"Bundaa dulu ngidam apa sih kok anaknya kaya gini"sindir Ara sedikit berteriak

Gavin pun segera menutup mulut Ara dengan tangan kirinya karena suara Ara yang sangat berisik.
" Mmmpphhh"

Dengan jurusnya Ara pun menggigit tangan Gavin yang membuat gadis itu sulit bernapas.

"Sakit begoo"keluh Gavin sambil mengibas kibaskan tanganya

"Punya adek kalo ngamuk kaya Macan betina" Gerutu Gavin yang masih didengar Ara

L U N A R ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang