L A M P A U

462 96 136
                                    

🍀🍀🍀

Di dunia ini pasti orang tidak bisa hidup tanpa bantuan dari orang lain, karena manusia adalah makhluk sosial. Oleh sebab itu, ada masa dimana orang lain menjadi orang yang paling dekat dengan kita.

Contohnya sahabat. Sebutan sahabat, dimana seseorang itu bermakna bagi kita. Alih-alih sahabat itu lebih tinggi daripada teman. Ya seperti Ara dan sahabatnya, walaupun Ara mempunyai sahabat laki-laki itu tak membatasinya.

Orang lain kadang iri dengan Ara karena mempunyai sahabat seperti mereka. Bahkan saat mereka pergi bersama Ara seperti sedang dikawal oleh dua bodyguard nya wkwk, ya padahal mereka sahabat Ara.

Mereka orang lain hanya melihat luarnya tanpa mau mencari tau sebenarnya.

🌻🌻🌻

A

ra mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru taman. Ia teringat saat mereka berkumpul, bercanda, bernyanyi lagu senja kejar kejaran, sampai dimana Azka pamit pergi. Sudut bibir Ara terangkat membentuk senyuman tulus. Memori otaknya berputar mengingat kejadian bersama sahabatnya.

Flasback on🐣

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Flasback on🐣

Saat Ara baru pindah 3 hari, Ara mempunyai teman ya mereka seumuran kelas 6 tapi teman Ara hanya memanfaatkan uangnya.

"Lepasin tangan gue, lo mau apa sih dari gue" Bentak Ara

Anak laki laki itu tersenyum licik "gue mau uang lo buat gue"

Ara mengerutkan dahinya seraya menahan sakit ditangannya "lo kan temen gue, kenapa lo pake cara kasar sih"

Anak laki-laki itu tertawa mendengar penuturan Ara. "Temen? Lo aja yang nggak sadar kalo lo itu cuma gue manfaatin dasar bodoh polos!"

Mendengar pernyataan temannya tenggorakan Ara tercekat, ia tidak percaya bahwasanya temanya itu hanya memanfaatkan uang Ara. Mata Ara mulai berkaca kaca. "L-o ja-hat"

Mendengar Ara yang ingin menangis anak laki-laki itu mulai mengeratkan genggamannya. Saat anak laki laki ingin mengambil uang Ara tiba-tiba dua bocah yang satu tahun lebih tua dari mereka datang.

"Stop! Lepasin dia!"

"O jadi ini anak kompleks sebelah yang selalu bikin onar, ternyata lo cupu beraninya sama anak cewek"

Kedua bocah itu mendekati mereka, anak laki-laki itu langsung lari karena apabila mereka kelai pasti akan kalah 2vs1. Ya dua bocah itu kelas 1 SMP. Karena tidak tega dengan Ara, bocah itu mencoba menenangkan Ara.

"Lo nggakpapa kan?"

Ara takut akan seperti kejadian tadi, Ara trauma. Ara mundur agar tidak berdekatan dengan bocah itu. Ara pun berhati-hati sambil menyerahkan uangnya.

"Ini lo ambil aja uang gue, lo jadi boleh pergi"

Melihat respon Ara keduanya tertawa, Ara yang melihat semakin takut dan bahunya bergidik ngeri. Ia mengumpulkan keberaniannya.

"Pergi!"

Kedua bocah itu langsung diam lalu manatap Ara.

"Pergi kalian" Teriak Ara

"Ck nggak tau terimakasih malah ngusir" Sindir bocah itu

"Van, nada bicara"kata bocah satunya dengan tegas

" Oke fine," Putusnya

Bocah satunya mendekati Ara lalu tersenyum manis
"Lo nggak usah takut, kita anak baik baik kok, kenalin gue Alvaro Azka Logan dan ini temen gue,"

"Kenalin gue Adrian Alexander Gavin"katanya dengan dingin

Ara mengangguk lalu tersenyum manis lalu kembali dengan wajah yang dingin " Gue Adara Luna Rylie"

Azka melihatnya hanya menggelengkan kepala karena ia baru bertemu kedua kutub lalu ia bertanya kepada Ara

"Lo tinggal dimana?" Tanya Azka

Ara menunjuk pintu kompleks, pandangan Gavin dan Azka mengikuti lalu mengangguk.

Satu detik dua detik

"Lo satu kompleks sama kita, kok gue baru liat lo"tanya Azka

" Gue baru pindah 3 hari lalu "jawab Ara

Gavin kesal karena dia lapar, lalu mendengarkan ocehan mereka berdua lalu menarik tangan mereka berdua. Setelah kejadian itu mereka semakin dekat bahkan keluarga mereka pun sudah saling kenal. Waktu berjalan Ara kelas 2 dan Gavin Azka kelas 3 SMP

Dan tiba waktu itu

Azka mengajak kedua sahabatnya ke taman lalu menatap mereka
" Ra"
"Vin"
"Gue besok pergi ninggalin kalian, keluar negeri"ucapnya lagi

Mendengar pernyataan itu Ara tertegun, tenggorokan tercekat. Beda dengan Gavin yang menggap Azka bergurau.

" Receh lo Al"

"Gue serius, besok gue berangkat"

Mata Ara mulai berkaca kaca mendengar penuturan Azka.
"Lo jahat Al, tega lo sama kita"

"Cengeng nggak usah nangis Lun,gue bakal balik, nemuin kalian "kata Azka sambil tersenyum

" Gue pegang ucapan lo Al"kali ini giliran Gavin.

Ara menghapus air matanya lalu berkata "walaupun kita bakalan pisah kita tetap sahabatan, nggak ada yang namanya mantan sahabat, gue seneng kenal kalian. Gara-gara kalian gue bisa kuat, kalian sahabat terbaik gue Vin, Al"

Mereka akhirnya bercanda bernyanyi seperti biasanya sebelum Azka pergi.

Flashback off

🎼🎼🎼

L U N A R AWhere stories live. Discover now