Chapter 41

4.4K 433 48
                                    

Author POV

"Tidak mau." Ucap Seulgi dingin.
"Yak~kau harus ikut. Bagaimana bisa kau tidak ikut huh? Lagian ada yang ingin kami bicarakan denganmu, kalau kau tak ikut bagaimana caranya kami jelaskan hm?" Bujuk Irene kepada Seulgi.

"Aku bilang tidak ya tidak. Kenapa tidak dia saja yang jelaskan kepadaku? Lagian aku malas dinner bareng kalian. Kau ingin aku menjadi nyamuk disana?" Kesal Seulgi.
"Demi wendy yang tiba-tiba jadi tinggi, kau tidak akan jadi nyamuk disana. Kau bakal tahu kalau kau ikut." Kekeh Irene.

"Tidak nyadar diri. Baiklah, aku akan ikut. Tapi jika seandainya aku menjadi nyamuk disana, aku akan langsung pulang saja." Ucap Seulgi, dan Irene menganggukkan kepalanya dengan antusias.

Seulgi menaiki tangga menuju kamarnya dan Irene, begitu juga dengan Irene yang tampak mengekori Seulgi.
Sesampainya di kamar, Seulgi membersihkan dirinya dikamar mandi. Sedangkan Irene menyiapkan pakaian untuk Seulgi dan dirinya kenakan nanti.

Setelah Seulgi keluar, pria itu memakai pakaian yang dipilihkan Irene tadi setelah itu baru Seulgi keluar dari kamar menuju ruang tamu.
"Kalian ingin keluar nanti?" Tanya Mr Bae.
"Ne appa, Joohyun ada janji pertemuan dengan temannya dan dia mengajakku." Jawab Seulgi seraya mendaratkan bokongnya di sofa didepan Mr Bae.

"Baiklah, jaga Joohyun untukku Seulgi-ya." Pesan Mr Bae.
"Pasti appa." Jawab Seulgi lagi.
"Kalian sedang membicarakan apa?" Tanya Mrs Bae sembari meletakkan dua gelas tes untuk sang suami dan menantunya.
"Gomawo eomma." Ucap Seulgi.

Beberapa menit berbincang dengan mertuanya, Seulgi langsung menoleh kearah tangga. Dilihatnya Irene baru turun dengan pakaian yang hampir....ralat, serupa dengannya.
"Itu memang dasarnya ingin couplean atau buy one get one?" Ejek Mr Bae.

"Hahaha..." tawa Mrs Bae karena melihat Irene mengerucutkan bibirnya kesal.
"Ini memang mau couplean tahu!" Kesal Irene.
"Kok aku tidak tahu ya?" Bingung Seulgi.
"Tentu saja kau tidak tahu karena aku membelinya bersama dengan Joy." Jawab Irene, sedangkan Seulgi hanya ber o ria.

"Kalau begitu, kami berangkat dulu ya appa eomma

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

"Kalau begitu, kami berangkat dulu ya appa eomma." Pamit Seulgi.
"Hati-hati." Ucap Mr Bae.
"Ne..." jawab Seulgi dan Irene kompak.
Sesampainya di depan mobil, Seulgi membukakan pintunya untuk Irene seperti biasanya.

Sesampainya di depan mobil, Seulgi membukakan pintunya untuk Irene seperti biasanya

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

"Gomawo." Ucap Irene dan Seulgi hanya mengangukkan kepalanya saja.
Setelah Irene masuk, Seulgi berjalan mengitari mobilnya dan duduk dibangku kemudi.
"Dimana tempat janjiannya?" Tanya Seulgi.
"Di restoran sahabatmu, Son Wendy ya namanya?" Tanya Irene balik.

"Iya." Jawab Seulgi.
Mobil langsung berjalan menuju restoran Wendy dan sampailah mereka ditempat.
Lagi-lagi Seulgi membukakan pintu untuk Irene, dan Irene langsung melingkarkan tangannya ke lengan Seulgi.

Seulgi maupun Irene saat ini sudah menjadi pusat perhatian karena mereka dianggap ulzzang couple saat ini. Wajah Irene yang cantik dengan polesan makeup yang terlihat cocok dengan wajahnya, dan Seulgi dengan tataan rambut yang membuat Seulgi terlihat dewasa. Oh ya! Jangan lupakan baju couple mereka yang melekat ditubuh keduanya.

"Seulgi, Irene!" Panggil seseorang yang ternyata itu adalah Suho, dengan senyum manisnya.
Irene dan Seulgi berjalan menuju Suho dan duduk dihadapan pria itu.
"Kalian kelihatan cocok." Goda Suho.
"Kalau tidak cocok kami tidak akan menikah." Balas Irene kesal.

"Hahahaha...kalian ingin pesan apa?" Tanya Suho kemudian.
"Steak." Jawab Irene dan Seulgi kompak.
"Aigoo~kalian ini kompak sekali ya~" goda Suho lagi.
"Diam." Dingin Irene.
"Geurrae, geurrae." Balas Suho.

Mereka bertiga langsung memesan makanan serta minuman mereka dan menikmati hidangan tersebut dengan tenang, sampai akhirnya Suho yang berbicara memecahkan keheningan.
"Ehem...Seulgi-ssi, maafkan saya sebelumnya, tapi saya mohon jangan marah kepada Irene. Semua pertengkarang kalian sebelumnya itu karena ulah saya." Ucap Suho, mencoba untuk terlihat setenang mungkin walaupun sebenarnya dia tengah bergetar ketakutan saat mata Seulgi menatap tajam dirinya.

"Sudah tahu." Jawab Seulgi singkat, membuat Irene menggulung bibirnya untuk menahan tawanya saat ini.
"Aku maupun Irene memiliki alasan untuk itu. Saat anda melihat saya yang memeluk Irene diruang kerja Irene pertama kali saat itu memang saya yang meminta Irene untuk kembali padaku lagi. Tapi Irene menolak." Jelas Suho dan Seulgi hanya diam.

"Irene sangat mencintai anda Seulgi-ssi. Tidak lama setelah itu, aku mengetahui kenyataan bahwa sebenarnya aku dan Irene ternyata sepupuan. Pantas saja saat itu Mr dan Mrs Bae kurang setuju dengan hubungan kami. Lalu belakangan ini kami sering bersama itu karena saya ingin mengetes anda. Saya tidak mau Irene salah pilih, dan ternyata Irene tidak salah pilih." Lanjut Suho membuat Seulgi membelakkan matanya kaget.

"Setelah ini, saya harap anda tidak akan cemburu lagi. Saya ini kakak sepupu Irene, dan juga sepupumu juga. Secara, kau adalah suami Irene." Ucap Suho.
"Mianhae Suho-ssi, karena selama ini saya selalu menatap anda dengan tatapan tak bersahabat. Semua itu saya lakukan karena saya tidak ingin Irene berhubungan lagi dengan masa lalunya." Balas Seulgi.

"Tidak masalah, saya tahu perasaan anda dan saya mengerti akan itu." Ucap Suho lagi, dan kali ini disertai dengan pelukannya kepada Seulgi. Irene tersenyum melihat Seulgi dan Suho yang sudah damai. Dirinya tadi sedikit cemas Seulgi tidak akan mau terima penjelasan mereka, tapi ternyata Seulgi bisa bersikap dewasa saat ini.

'Sekali lagi, aku tidak salah pilih.' Batin Irene.

Tbc...

Maaf typonya😅🙏

Would U 《Seulrene》 {END}Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ