Chapter 27🔞

10.2K 539 30
                                    

⚠️🔞⚠️
Warning! Area 18+
Bagi yang masih bocah kek adek kecil gw minggir deh wkwkwk🤣. Perkenalkan, gw kakaknya author-nim kalian. Lbh tepatnya, kakaknya temen author kalian. Hari ini gw yg nulis part ini, karena katanya kalian pd berharap ada part NC ya...hahaha dasar yadong🤣ok! No bacot2 lagi, kita langsung lanjut aja ya~moga suka....
======================================
Irene POV

Setelah acara pernikahanku dan Seulgi selesai, kami pergi menuju kamar hotel kami. Aku duduk dimeja rias, sedangkan Seulgi duduk ditepi kasur. Entah kenapa, suasana diantara kami menjadi awkward dan Seulgi sendiri juga sedari tadi bergerak gelisah.

"Emm...Seulgi-ya. Kau ingin mandi duluan atau aku?" Tanyaku, berusaha untuk memecahkan kecanggungan kami.
"K-kau saja duluan." Jawab Seulgi. Mendengar jawabannya, aku akhirnya berjalan menuju lemari dan mengambil bathrope.

Tapi tunggu, kenapa bathrope itu ditaruh ditempat yang tinggi?! Aku tetap berusaha mengambil bathrope tersebut, sampai akhirnya ada tangan asing yang mengambilkannya untukku.

"Kau terlalu pendek sih." Ejek Seulgi, membuatku langsung melayangkan tatapan tajam dan juga pukulan di lengannya.
"Memangnya kenapa kalau aku pendek? Masalah?" Ketusku.

"Tidak. Kau malah terlihat lucu jika kau pendek." Balasnya membuat wajahku langsung memerah.
"Ini." Ucapnya sembari menyodorkan bathrope kepadaku.

"Gomawo." Balasku. Setelah mendapatkan bathropeku, aku langsung meraih resleting gaunku. Demi tuhan, ini bukan hanya tubuhku yang pendek tapi tanganku juga ikut-ikutan pendek.

Dengan susah payah aku meraih resletingku, tapi tidak dapat-dapat juga. Cukup sudah penderitaanku.
"Apa kau butuh bantuanku?" Tanya Seulgi.
"Kenapa kau malah bertanya disaat kau tahu jawabannya? Sini, bantu aku." Kesalku.

"Tidak mau. Mintalah bantuanku dengan baik. Aku ini suamimu bukan pelayanmu." Balas Seulgi membuatku menggeram kesal.
"Hahh...baiklah, Seulgi-ya~ bisakah kau bantu aku menurunkan resleting ini?" Tanyaku dengan suara yang sangat lembut.

"Kau ini meminta bantuanku atau menggodaku hm?" Tanya Seulgi balik.
"Lalu aku harus bagaimana?" Tanyaku, setengah menyerah.
"Hahaha....baiklah, sini aku bantu." Ucap Seulgi, dan berjalan mendekatiku.

Seulgi menurunkan resleting gaunku dengan perlahan, sampai akhirnya terpampanglah punggungku. Dapat kurasakan hembusan nafas Seulgi dipunggungku, yang kemudian menjalar ke ceruk leherku membuatku merinding namun nikmat.

Aku hanyut dalam sensasi itu sampai akhirnya suatu benda yang kuyakini itu adalah bibir Seulgi mendarat di leherku, membuatku langsung sadar. Bahkan aku bisa merasakan organ bagian bawah Seulgi sudah mulai bangun. Hanya dengan punggung dan bahuku really? Segampang itukah Seulgi dipancing?

Dengan cepat aku menghentikan tangan Seulgi yang sudah mulai nakal, membuat Seulgi langsung menatapku dengan mata yang mulai terlihat sayu dan menggelap karena gairah.

"Nanti Seulgi-ya, aku harus mandi dulu begitu juga dengan kau." Ucapku lembut.
"Kalau begitu ayo kita mandi bersama biar cepat." Balasnya.
"Bukannya cepat, yang ada malah makin lama. Aku janji, nanti akan kulayani gairahmu itu. Aku tidak akan lama mandinya." Godaku, dan langsung berlari memasuki kamar mandi.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Would U 《Seulrene》 {END}Where stories live. Discover now