Chapter 36

4.4K 440 37
                                    

Author POV

Irene terbangun dari tidurnya dan tidak mendapati Seulgi disampingnya.
"Kemana pria itu?" Gumam Irene seraya beranjak dari kasurnya.

"Astaga, pagi-pagi udah dingin aja." Gumam Irene lagi. Arah mata Irene melirik keluar balkon kamarnya dan Seulgi.
"Pantas saja dingin, itu pintu balkon kebuka." Ucap Irene. Langkah kaki wanita itu berjalan menuju balkon dan berencana untuk menutup pintunya.

Namun Irene menghentikan tindakannya tersebut saat dirinya melihat Seulgi termenung sendirian disana. Dengan langkah perlahan, Irene mendekati Seulgi.
"Kau ngapain disini honey?" Tanya Irene membuat Seulgi tersentak kaget.

Diliriknya Irene sekilas, dan kemudian pandangan Seulgi kembalu beralih ke pemandangan didepannya.
"Tidak ada. Hanya menikmati matahari terbit." Jawab Seulgi seadanya.

Irene tersenyum kecut. Mungkin sebagian besar orang-orang akan menganggap bahwa jawaban Seulgi terdengar biasa saja, tapi tidak dengan Irene. Wanita itu tahu bahwa Seulgi masih marah dengannya.

"Seulgi-ya, apa kau percaya jika aku mengatakan bahwa kau salah paham terhadapku?" Tanya Irene, membuat Seulgi sedikit melirik istrinya itu.
"Tergantung." Lagi-lagi Seulgi menjawabnnya dengan singkat.

"Maksudnya?" Bingung Irene.
"Penjelasanmu masuk akal atau tidak." Jelas Seulgi, sembari beranjak dari posisinya saat ini.

"Aku mandi dulu." Pamit Seulgi dan berjalan meninggalkan Irene sendirian dibalkon kamar mereka.
"Aku sedikit ragu kau akan menerima penjelasanku." Gumam Irene seraya menatap sendu punggung lebar Seulgi yang menghilang dibalik pintu kamar mandi.

....

Bae Corp...

Sesampainya di kantor, Seulgi dan Irene mesra seperti biasanya karena Seulgi tidak ingin orang-orang dikantor mengetahui perdebatan diantara dirinya dan Irene

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sesampainya di kantor, Seulgi dan Irene mesra seperti biasanya karena Seulgi tidak ingin orang-orang dikantor mengetahui perdebatan diantara dirinya dan Irene.

Tapi setelah memasuki lift, sikap Seulgi berbeda lagi kepada Irene. Bahkan saat sampai di depan ruangan masing-masing pun, Seulgi berjalan masuk begitu saja tanpa menghiraukan Irene.

Irene memasuki ruangannya, wanita itu langsung menduduki kursi kebesarannya.
"Haahh...kapan aku bisa lepas dari kewajibanku sebagai CEO sih?" Gerutu Irene.

kapan aku bisa lepas dari kewajibanku sebagai CEO sih?" Gerutu Irene

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Would U 《Seulrene》 {END}Where stories live. Discover now