Chapter 2

7K 748 65
                                    

Author POV

Seulgi's house....

Seulgi's house

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Seulgi-ya. Kenapa kau ingin bekerja di Bae Corp? Kenapa kau tidak bekerja di cafenya Wendy saja? Apa bule jadi-jadian itu memecatmu?" Tanya Lim penasaran.

"Aku tidak memecatnya. Seulgi sendiri yang mengundurkan diri." Jawab Wendy sembari melirik Lim dengan tajam.
"Iya. Aku yang mengundurkan diriku sendiri, tapi Wendy yang menyuruhku mengundurkan diri." Jelas Seulgi.

"Sudah kuduga, pasti kau dalangnya bule Canada!" Ucap Lim dan langsung menyerang Wendy dengan cara mencekik leher Wendy dengan lengannya.

"Kau sungguh keterlaluan Wen!" Kesal Jisoo dan juga langsung mencubit hidung Wendy agar pria itu tidak bisa bernafas.
"A-aku hanya i-ingin dia mandiri!" Pekik Wendy sembari berusaha melepaskan dirinya.

"Sudahlah. Aku juga tidak keberatan kok." Kata Seulgi, dan menolong Wendy dari terkaman kedua sahabatnya ini.
"Lalu kapan kau mulai bekerja di perusahaan itu?" Tanya Jisoo yang sudah melepaskan cubitannya.

"Besok." Jawab Seulgi.
"Kau sudah diterima??" Tanya Lim sembari mendudukkan dirinya didepan Seulgi.
"Sudah." Jawab Seulgi lagi.

"Jika kau butuh bantuan, jangan ragu untuk menghubungiku." Ucap Wendy dengan nafas memburu.
"Gomawo Wen." Balas Seulgi singkat.

"Sudahlah, ayo kita tidur. Ini juga sudah malam, dan besok Seulgi harus bangun pagi untuk bekerja." Ucap Jisoo.
"Jisoo-ya, kau dan Seulgi terlihat seperti sepasang suami istri. Aku dan Wendy adalah putra kalian." Balas Lim sembari terkekeh.

"Sudahlah Lim, ayo kita tidur. Nanti eomma dan appa marah sama kita." Ajak Wendy kepada Lim, dan keduanya langsung kabur kekamar tamu.
"Ya kalian berdua!!" Teriak Jisoo dengan ekspresi kesalnya.

Tanpa mereka bertiga sadari, Seulgi merinding sendiri ketika pria itu mendengar ucapan Lim.
'Yang benar saja, aku masih menyukai wanita.' Batin Seulgi.

....

Seulgi terbangun dipagi hari dan bersiap-siap untuk bekerja. Hati ini adalah hari pertama dia bekerja dikantor. Sebagai seorang lulusan bisnis, Seulgi tidak perlu ragu untuk bekerja sebagai karyawan kantoran.

Ketiga sahabatnya masih sibuk dengan mimpi mereka, dan mungkin mereka akan terbangun pada siang hari karena lapar.
Selalu seperti itu. Ketiga namja itu memang pemalas.

Setelah selesai mandi, Seulgi berjalan menuju lemarinya untuk mengambil pakaiannya. Sebuah kemeja putih dipadukan dengan dasi hitam dan jas hitam serta celana panjang yang berwana senada dengan jasnya membuat Seulgi terlihat seperti CEOnya. Bukan seorang karyawan swasta.

 Bukan seorang karyawan swasta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Would U 《Seulrene》 {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang