Chapter 7

6.1K 655 28
                                    

Author POV

Pagi hari...

Irene tampak mengerjapkan matanya karena merasa bahwa tenggorokannya kering. Irene beranjak dari kasurnya, dan berjalan menuju dapur untuk meminum air.

Selesai minum, Irene berniat untuk kembali kekamarnya namun niatan tersebut ia urungkan saat dilihatnya jam menunjukkan pukul 6.

Hari sudah pagi, dan Seulgi belum juga keluar dari kamarnya.
Menyiapkan beberapa sarapan mungkin tidak buruk juga.

Hitung-hitung membalas kebaikkan Seulgi yang sudah mengijinkannya untuk tinggal dirumah pria tersebut.
Irene berjalan kembali menuju dapur, dan membuka kulkas.

Dilihatnya ada kimchi, dan beberapa bahan lainnya. Rencana Irene pagi ini adalah memasak nasi goreng kimchi dan segelas susu untuk sarapannya dan Seulgi.

Dengan cepat, Irene memotong kimchi menjadi potongan yang kecil. Beberapa bumbu dan nasi putih telah dimasukkan, dan hanya tinggal diaduk saja sampai rata.

Mendengar keributan kecil yang terjadi didapurnya, Seulgi langsung bangun dan berjalan menuju kamar mandi. Pria itu mencuci wajahnya dan menggosok giginya, lalu berjalan menuju dapur.

Dilihatnya Irene tengah menatap beberapa piring dan gelas diatas meja makan.
"Apa yang anda lakukan Irene-ssi?" Tanya Seulgi.

"Membuat sarapan. Memangnya apa lagi yang bisa kubuat selain membuat sarapan dipagi hari?" Jawab Irene.
"Anda seharusnya membangunkanku. Aku bisa menyiapkannya untuk anda." Ucap Seulgi yang merasa tidak enak.

"Tidak apa-apa kok. Hitung-hitung latihan menjadi istrimu kelak." Balas Irene, dengan memelankan suaranya diakhir kalimat.
"Ne??" Tanya Seulgi yang ternyata tidak mendengar kalimat terakhir Irene tadi.

"Tidak. Sudahlah, ayo sarapan." Ajak Irene, dan kemudian mendorong tubuh Seulgi agar pria itu duduk dikursi.
"Selamat makan~" ucap Irene, dan kemudian memakan makanannya.

"Terimakasih atas makanannya." Balas Seulgi, dan kemudian memasukkan sesendok nasi goreng kimchi tersebut kemulutmya.

"Gimana?" Tanya Irene, berharap-harap cemas.
"Enak. Seumur hidupku, aku tidak pernah memakan nasi goreng seenak buatan anda." Jawab Seulgi dengan senyum manisnya. Sampai-sampai matanya menghilang.

Irene menundukkan kepalanya, guna menyembunyikan rona merah dikedua pipinya karena senyum manis seorang Kang Seulgi.

"Anda baik-baik saja?" Tanya Seulgi cemas.
"A-aku baik-baik saja." Jawab Irene gugup.
"Tapi wajah anda memerah. Apa anda yakin anda baik-baik saja?" Tanya Seulgi lagi.
"Ne. Aku baik-baik saja." Jawab Irene lagi.

Setelah menyelesaikan sarapan mereka, Irene kembali kemobilnya guna mengambil pakaian ganti yang selalu ia siapkan, dan Seulgi kembali kekamarnya.

Irene kembali kekamarnya setelah ia mendapatkan pakaian gantinya. Selesai dengan ritual paginya, Irene berjalan keluar dari kamarnya dengan pakaian yang tidak biasa ia gunakan kekantor. Maksud author, pakaian Irene terlalu sexy untuk disebut sebagai pakaian kantoran.

 Maksud author, pakaian Irene terlalu sexy untuk disebut sebagai pakaian kantoran

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Would U 《Seulrene》 {END}Where stories live. Discover now