Chapter 38

4.5K 438 46
                                    

Author POV

Mansion, 7 p.m...

Irene turun dari mobil dan kemudian di susul oleh Seulgi dari belakang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Irene turun dari mobil dan kemudian di susul oleh Seulgi dari belakang. Baru saja sampai di depan pintu utama mansion, Irene tiba-tiba saja berhenti mendadak membuat Seulgi mengerutkan keningnya bingung.

"Wae? Kau tidak ingin masuk?" Tanya Seulgi. Irene membalikkan tubuhnya menghadap Seulgi, san merentangkan tangannya. Seulgi lagi-lagi dibuat bingung oleh Irene.

"Aku ingin menagih janjimu." Ucap Irene.
"Janjiku? Janji apa?" Bingung Seulgi, membuat Irene berdecak kesal.
"Kau berjanji bahwa kau akan memanjakanku malam ini, dan aku boleh bebas manja denganmu." Kesal Irene.

"Kapan aku berbicara seperti itu?" Gumam Seulgi pelan.
"Saat kau berada di ruanganku. Kau lupa?!" Ketus Irene, sedangkan Seulgi hanya diam saja.

"Ck, ayo cepat gendong aku." Rengek Irene.
Seulgi mau tidak mau harus menurutinya, karena Irene juga tampaknya sudah lelah.
Seulgi menggendong Irene ala brydal style, dan membawa masuk istri kelincinya ini kedalam mansion.

"Seulgi-ya, Joohyun kenapa?" Tanya Mr Bae.
"Aniya appa, Joohyun baik-baik saja. Hanya tadi tiba-tiba memintaku untuk menggendongnya." Jelas Seulgi.
"Dasar manja. Jika kau tidak tahan dengan Joohyun, kau bisa resign menjadi suaminya Seulgi-ya." Ucap Mr Bae, membuat Irene menatap sang appa dengan tatapan kesalnya.

"Appa!" Kesal Irene sembari mengerucutkan bibirnya sebal.
"Wae? Apa yang salah dari kalimat appa tadi? Jujur saja, appa sendiri terkadang tidak tahan dengan sikap manjamu, apalagi Seulgi. Apakah Joohyun berat Seulgi-ya? Jujur saja, tidak apa-apa. Appa mengerti posisimu." Ucap Mr Bae.

"Tidak appa." Jawab Seulgi seraya tersenyum.
"Ck, kau ini pandai sekali menyenangkan istrimu. Ok, tidak perlu kau jujur appa juga sudah tahu kalau Joohyun itu berat." Balas Mr Bae.

"Eommaaaaaaa!!" Pekik Irene kesal.
"Wae wae wae? Kenapa kau berteriak seperti itu Joohyun-ah?" Tanya Mrs Bae.
"Appa mengejekku." Adu Irene.
"Yeobo, tolong jangan memulai." Ucap Mrs Bae dengan tampang lelahnya, sedangkan Mr Bae hanya bisa diam saja.

"Seulgi-ya, bawa Joohyun kekamar ne?" Sambung Mrs Bae kepada Seulgi, dan pria itu menganggukkan kepalanya mengerti.
Setelah meninggalkan orang tua mereka dibawah, Seulgi menurunkan Irene dikasur mereka.

"Mandilah duluan." Suruh Seulgi.
"Ani, ayo mandi bersama." Ajak Irene.
"Andwae." Tolak Seulgi.
"Kajjaaaaa~" rengek Irene.
"...." Seulgi tetap diam.
"Ooo...kau malu?" Goda Irene.

"Malu? Buat apa aku malu?" Elak Seulgi.
"Kalau begitu ayo. Katanya kau tidak malu." Goda Irene lagi, membuat Seulgi menatap Irene dengan tatapan penuh artinya.
"Jangan salahkan aku juga acara mandi kita bakalan lama." Ucap Seulgi sembari menekankan kata akhirnya.

....

2 jam kemudian...

Seulrene baru keluar dari kamar mandi setelah 2 jam mereka mandi.
Kenapa lama? Jangan bertanya. Author malas jelaskannya, pikirkan kira-kira apa yang dilakukan mereka berdua dikamar mandi.

Irene keluar dengan rambut yang basah, begitu juga dengan Seulgi.
"Heol...kita habiskan 2 jam di kamar mandi? Ini rekorku, aku paling lama kalau di kamar mandi itu sekitar 45 menit doang." Kaget Irene.

"Salahmu sendiri mengajakku mandi bareng." Ucap Seulgi.
"Mwo? Aku hanya mengajakmu mandi saja, tanpa embel-embel 'main' disana." Elak Irene.
"Itu masih salahmu, kau yang memancingku tadi." Elak Seulgi tak mau kalah.

"Jadi aku yang salah? Daebak...aku tidak memancingmu, kau sendiri yang tidak bisa menahan hasratmu." Sebal Irene.
"Jelas itu salahmu Irene-ssi, siapa suruh kau main gelembung tadi? Aku yang melihatnya 'kan jadi pengen ikut main gelembung juga." Cemberut Seulgi.

"Wait....kenapa jadi kau yang cemberut seperti ini? Yak! Seharusnya aku yang manja padamu, bukan kau Seulgi-ya." Kata Irene.
"Kita tidak pernah membuat perjanjian bahwa hanya kau saja yang boleh manja hari ini bukan?" Tanya Seulgi dengan wajah sombongnya.

"Yak Kang Seulgi...jugeullae?" Ancam Irene. Sedangkan Seulgi kesulitan menelan salivanya saat ini.
Irene menghela nafasnya, dan kemudian mengambil pakaiannya dan pakaian Seulgi.

Setelah mengganti pakaian mereka, Seulgi mendudukkan dirinya disofa kamar mereka dan mulai sibuk dengan laptopnya.
"Seulgi-ya, kau tidak mau tidur?" Tanya Irene.
"Aniya, kau duluan saja." Jawab Seulgi.

Lagi-lagi hal tidak terduga menghampiri Seulgi. Irene menutup laptop Seulgi, dan wanita itu duduk dipangkuan Seulgi.
"Kau tahu hari tugasmu adalah memanjakanku bukan?" Tanya Irene sembari berbisik seduktif mungkin ditelinga Seulgi.

Seulgi tidak menjawab, karena keringat dingin saat ini sudah mengalir secara desar di pelipis pria itu.
"Manjakan aku Seulgi-ya, termasuk memanjakan tubuhku. Aku rindu dengan sentuhanmu hon." Bisik Irene lagi.

Seulgi yang sudah tidak kuat menahan bisikan Irene yang menggodanya itu pun langsung mengangkat tubuh Irene begitu saja, dan menjatuhkan Irene diatas kasur mereka yang empuk.

"Kau yang memulai, maka jangan berharap bahwa aku akan berhenti." Ucap Seulgi dengan deep voicenya, membuat Irene merinding. Setelah mengucapkan kata-kata itu, Seulgi langsung menindih tubuh Irene.

Tbc...

Jangan pada minta lebih yaa...😌

Maaf klo ada yg typo, dan maaf karena kamaren2 author jarang apdet...🙏🙏
Mianhaeee...😞

Would U 《Seulrene》 {END}Where stories live. Discover now