Chapter 20

5.5K 546 28
                                    

Author POV

Malam hari, dipenthouse Irene...

"Seulgi-ya, malam ini tinggallah disini. Kau tahu aku selalu merasa kesepian kalau sendirian saja di rumah sebesar ini." Ucap Irene dengan nada yang manja. *Readers jangan mikir macem2 ya~😄

"Bukankah sebelum kamu bertemu denganku kau juga sudah tinggal disini sendirian?" Bingung Seulgi.
"Iya sih, tapikan sekarang sudah ada dirimu. Jadi, temani aku disini." Manja Irene lagi.

"Alasan." Cibir Seulgi sembari menyipitkan matanya dan menatap Irene.
"Ya wae~kau tidak mau menemaniku huh?" Kesal Irene.
"Hahaha...geurrae, aku akan menemanimu disini. Tapi aku pulang dulu sebentar arra?" Ijin Seulgi.

"Kenapa?" Tanya Irene.
"Aku tidak membawa pakaianku kemari. Masa aku memakai pakaianmu?" Jawab Seulgi.
"Tidak perlu. Biar aku telpon salah satu pelayan di mansion appa dan eomma untuk membawa pakaianmu dirumahmu." Ucap Irene seraya mengambil ponselnya didalam tas.

"Tidak perlu. Lagian ini sudah malam, tidak baik merepotkan orang malam-malam begini." Tolak Seulgi dengan halus seraya mencegah Irene untuk menelpon pelayan mansionnya.

"Tapi aku tidak mau kau meninggalkanku walau semenit saja." Rengek Irene.
"Kau ini manja sekali hari ini. Ada apa dengammu hm?" Gemas Seulgi sembari mencubit kedua pipi Irene.

"Mungkin efek konferensi pers yang diadakan besok." Jawab Irene dengan pipi yang belum dilepas oleh Seulgi.
"Ada-ada saja alasanmu ini. Tunggulah aku disini bentar saja, arra?" Ucap Seulgi.

"Andwae~bagaimana kalau nanti dipertengahan jalan kau bertemu dengan wanita cantik dan meninggalkanku?" Cemberut Irene.

'Mulai kambuh lagi posesifnya.' Batin Seulgi.
"Tidak akan. Aku tidak akan meninggalkanmu. Kau adalah rumahku, sejauh apapun aku pergi aku pasti bakal tetap kembali padamu." Gombal Seulgi.

"Dasar tukang gombal." Cibir Irene dengan pipu yang memerah.
"Tapi aku tetap tidak mau kau pergi. Tetap disini dan jangan pergi." Lanjut Irene dengan nada yang tegas.

"Tap-"
"Tidak ada penolakan." Potong Irene.
"Apa kau lupa ucapanku siang tadi, bahwa aku akan menurutimu apapun permintaanmu tapi ada waktunya bukan?" Ucap Seulgi.

"Iya, tapi kau bilang kau akan menolak permintaanku kalau misalnya permintaanku membahayakanku. Inikan tidak membahayakanku. Hanya menyuruhmu untuk tatap stay saja disini mana mungkin membahayakanku." Balas Irene membuat Seulgi kalah telak.

"Sudah, tidak ada penolakan." Putus Irene, dan langsung menelpon pelayannya untuk membawa 2 pasang pakaian Seulgi yang akan digunakan malam ini dan besok.

....

Setelah menyelesaikan semua ritual malam hari yaitu mandi dan segala macam, Irene dan Seulgi tampak duduk diruang tamu sembari menonton TV dengan Irene yang bersandar mesra didada Seulgi.

Saat ini, hanya Seulgi yang menonton TV tersebut karena Irene tampak sibuk dengan ponselnya. Tiba-tiba saja saat Irene membuka akun instagramnya, wanita itu dikagetkan dengan fotonya dan Seulgi yang bermain ice skating itu menyebar.

Siapa yang memotretnya dan Seulgi? Tentu saja dispatch. Memangnya siapa lagi jika bukan mereka?

'Baru saja tadi aku bermain ice skating, dan sekarang fotonya sudah menyebar. Cepat juga mereka menyebarkan fotoku ini. Dasar dispatch kurang ajar. Tapi tidak apa-apa, untung saja besoknya bakal ada konferensi pers.' Batin Irene.

"Seulgi-ya, lihatlah." Panggil Irene sembari menyodorkan ponselnya kepada Seulgi.
Seulgi menerima sodoran ponsel Irene, dan melihat akun instagram resmi milik dispatch.

Seulgi menerima sodoran ponsel Irene, dan melihat akun instagram resmi milik dispatch

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau tidak apa-apa? Itu komennya-"
"Tidak apa-apa kok. Lagian ketika aku membatalkan rencana pernikahanku dengan Suho 2 tahun lalu komennya juga jauh lebih menyakitkan." Potong Irene.

"Beneran kau tidak apa-apa?" Tanya Seulgi mulai cemas.
"Tidak apa-apa Seulgi-ya. Besok, kita juga akan melakukan konferensi pers. Mereka akan mendapatkan jawabannya besok." Jawab Irene tenang.

"Apa mereka akan menerima hubungan kita?" Tanya Seulgi.
"Mereka akan menerimanya Seulgi-ya. Percayalah. Apalagi kita juga sudah mendapat dukungan dari kedua orang tua kita." Jawab Irene lagi.

"Sudahlah, jangan terlalu dipikirkan. Rumor seperti itu aku jamin tidak akan bertahan lama, apalagi mereka bakal mendapatkan jawabannya besok. Aku akan kuat kalau kau bersama denganku apapun yang terjadi nantinya." Ucap Irene.

"Geurrae, aku akan selalu ada untukmu. Mari kita hadapi mereka besok." Balas Seulgi sembari tersenyum manis.
"Ngomong-ngomong, siapa Suho?" Tanya Seulgi.

"Suho mantan tunanganku. Aku membatalkan rencana pernikahan kami karena dirinya yang ternyata menyayangiku karena aku adalah CEO Bae Corp, bukan karena aku adalah Bae Joohyun. Dia bahkan melarangku mengunjungi eommaku dulu dan tetap memaksaku menghadiri pertemuan direksi." Jelas Irene.

"Memangnya eommamu kenapa?" Tanya Seulgi.
"Eomma sakit saat itu, dan appa menyuruhku untuk cepat-cepat kerumah sakit tapi Suho melarang dan berkata bahwa ia eommaku tidaklah penting." Jawab Irene dengan mata yang mulai berkaca-kaca

"Mianhae karena mengingatkanmu tentang masa lalumu." Ucap Seulgi.
"Sudahlah, tidak apa-apa. Kajja kita tidur. Ini sudah malam." Ajak Irene.
"Geurrae, besok kita harus bangun awal juga." Balas Seulgi, dan mulai beranjak dari posisi duduknya.

Tbc...

Apakabar readers-nim~
Hari ini author dabel apdet karena author rasa author ini udh jarang yg namanya dabel apdet, hehehe...

Mumpung jg kemaren2 banyak yg minta dabel...maaf ya karna author udh jarang ama yg namanya dabel apdet...
Hari ini author dabel apdet buat readers semua~😄semoga suka yaa~...enjoy guys~😄😄😄

Would U 《Seulrene》 {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang