bab 6 - Naura; ada yang bermekaran tapi bukan taman bunga

69 7 9
                                    

Semua tergambar jelas dalam hukum newton. Benda tidak akan bergerak kecuali ada gaya yang memaksanya bergerak. Sama halnya dengan hati yang tidak akan bergerak kecuali ada cinta yang memaksanya bergerak.

~LET'S GO~

[Naura Hildania Ayeesha]

Line!

Manar : Data anak-anak jan lupa di selesaiin

Sebuah notifikasi muncul lewat pop up massage di ponsel gue. Membuat gue hanya melirik sekilas ke arah ponsel, lalu kembali memfokuskan pandangan pada video live streaming blackpink di laptop.

Manar : Besok ngumpulin bareng gue

Ponsel gue kembali bergetar dengan layar menampilkan pop up massage baru. Lagi-lagi gue tak berniat sama sekali untuk membalasnya.

Manar : Pak Bill dah nanyain ke gue tadi, gaenak kalo mulur terus

Sial. Kenapa juga dia harus bawa-bawa nama Mas Bill gue.

"Elo pikir dengan nyebut nama Mas Bill terus gue bakal tergerak buat bales chat elo ha? Jangan harap!" ucap gue bermonolog

Manar : Jari elo cantengan ya, makanya ngga bisa bales chat gue

Sumpah. Ganggu banget nih cowok satu. Maunya apa coba?

Meski berkali-kali gue mencoba fokus pada layar laptop, tapi tetap saja rombongan notifikasi itu membuat fokus gue buyar seketika.

Gue kembali menatap ke arah ponsel. Hening. Mendadak notif-notif tadi hilang seketika. Dan kembali membuat ponsel gue jadi sepi lagi.

"Udah? Segitu doang?" ucap gue pada layar ponsel yang tidak menyala lagi

"Ok fine, siapa juga yang nungguin chat dari elo" ucap gue kembali mengomel kesal pada ponsel yang sedari tadi hanya diam

Gue mengacak rambut merasa frustasi. Lalu mengubah posisi menjadi tidur terlentang menatap langit-langit kamar. Dan ngga lama setelahnya, ponsel gue kembali bergetar. Tanda ada telepon masuk.

Gue pun segera menekan tombol dial tanpa melihat nama kontaknya.

"Halo... Siapa ya?" tanya gue dengan nada setengah malas

"Gue di depan rumah elo" ucap seseorang di sebrang

Membuat gue mengernyit heran dan segera melihat nama kontaknya.

Manar?

Lah.........

Belum sempat gue memastikan, tiba-tiba panggilan diputuskan secara sepihak. Membuat gue hanya bisa menatap layar ponsel dengan kening berkerut karena bingung.

"Ada cowok elo di bawah" ucap Naufal yang kini ada di dekat pintu kamar gue

Datang hanya bilang begitu. Lalu kembali menghilang dari pandangan gue.

"Ha? Sejak kapan gue punya cowok?" ucap gue lirih

Dengan berjuta utas-utas tanya di kepala, gue pun segera bangkit dari tempat tidur. Dirapikannya kaos putih khas musim panas dengan kerah V dan lengan tigaperempat, serta hotpants denim. Tak lupa juga untuk menggelung rambut asal dan menjepitnya dengan jedai.

"Cari siapa ya Mas?" tanya gue pada Manar yang sudah duduk manis di sofa ruang tamu rumah gue

"Susun data anak-anak sekarang, gue temenin" jawabnya serius

Gue jadi berdecak kesal, "Ck, ah besok aja deh" jawab gue malas

"Sekaranggg, Naura" ucapnya dengan nada perintah yang seakan tak bisa gue elak

ELDER [Complited] ✅On viuen les histories. Descobreix ara