38 • Tetap erat

74 13 0
                                    

Happy reading

🌻🌼

Satu Minggu kemudian.

Hubungan sepasang sahabat itu tampaknya masih terlihat baik-baik saja, tidak ada kesalahpahaman, tidak ada rahasia yang disembunyikan diantara keduanya.

Ya, mereka masih saling berpegangan erat.

"Lo jaga diri, ya, gue bakal jemput lo lebih awal hari ini." Ucap Demar setelah Ria turun dari motor matic-nya itu.

"Lo! Emang hari ini ada yang spesial?" Tanya Ria sambil membuka pengait helmnya.

"Engga sih, gue mau ngajak lo refleshing otak aja," Demar lalu turun dari motornya juga membantu Ria membuka pengait helm yang dipakai Ria itu.

Setelah terlepas pengait helm di kepala Ria itu, Demar berkata lagi. "Lo jaga diri ya, kalau ada apa-apa lo bisa langsung hubungi, gue."

Demar tersenyum menatap Ria yang kelihatan sedikit sedih itu.

Sedetik kemudian Ria maju memeluk Demar, sesak yang Demar rasakan karena Ria memeluknya sangat erat.

"Lo teman yang gue punya, Mar, satu-satunya."

Demar lalu mengelus rambut Ria pelan. "Ri, lo ciptaan tuhan yang engga bisa gue tinggalin sendirian."

Demar ikut mengeratkan pelukannya.

Setelah beberapa menit keduanya menghabiskan dengan berdiam tanpa ada satupun yang berniat melepaskan pelukan itu, terdengar suara bel sekolah berbunyi nyaring.

"Jadi," Ucap Ria.

"Gue tunggu lo tepat di gerbang ini setelah pulang dan jangan terlalu dekat ama cowok-cowok di sekolah baru lo ini."

Ria tertawa memperlihatkan wajahnya yang langsung tertarik.

"Gue pergi dulu ya, entar telat, semangat belajarnya."

"Lo juga, yang semangat belajarnya." Balas Ria lagi setelah itu memandangi Demar yang sudah melaju membawa motornya itu menuju sekolahnya, SMA Meteor.

Setelah itu, Ria masuk melewati gerbang sekolahnya itu, tepatnya sekolah barunya.

"Tidak ada hidup baru, lo hanya pindah sekolah, masih ada Demar disisi lo." Ucap Ria seraya meyakinkan dirinya bahwa semua ini akan baik-baik saja.

Dirinya lalu masuk kedalam sekolah itu, mencari kantor guru untuk menanyakan letak kelasnya akan berada dikelas mana.

Setelah berbicara dengan guru yang ia temui, ia langsung diantarkan oleh kepala sekolah dari sekolah barunya tersebut.

"Selamat datang ya, di SMA Bintang ini." Ucap Ibu kepala sekolah itu sambil membawa jalan menuju kelas baru Ria.

"Iya, Bu, terima kasih." Balas Ria seraya tersenyum.

Setelah menunggu diluar sebentar, Ria lantas dibawa masuk kedalam kelas barunya tersebut.

"Nah anak-anak yang ibu cintai, kali ini sekolah kita kedatangan murid pindahan, kamu boleh perkenalkan diri kamu." Ucap ibu kepala sekolah itu sembari memberikan ruang lebih untuk Ria memperkenalkan diri.

DEMAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang