10 | Dita

211 33 16
                                    

Selamat membaca. Maaf buat kamu menunggu lama.

****

Demar seperti baterai HP yang sudah seratus persen penuh, pada hari ini dirinya dibangunkan oleh kedua kakaknya dan pada saat dirinya membuka mata seketika membuat dirinya tidak merasakan kantuk lagi, entah mengapa, mungkin kedua kakanya itu adalah moodboster nya Demar.

"Morning, little brother." ucap Diana datang dan duduk di sebelah Demar di meja makan di dekat ruang tamu.

"Morning, Kak, kak Bella kemana?" tanya Demar.

"Disini." muncul Bella tiba-tiba mengejutkan Demar yang berada di samping adiknya itu.

"Ayo-ayo sarapan dulu, Bella, Diana." perintah Linda sudah duduk di kursi, begitu pula dengan Elvano, suaminya.

Pada pagi hari ini untuk pertama kalinya lagi mereka berlima kumpul dan sarapan bersama di meja makan seperti ini, sungguh membuat Demar tidak bisa berhenti tersenyum dan juga diam-diam Bi Lala ikutan tersenyum karena bisa melihat Demar dengan keluarganya yang lengkap karena biasanya yang ada dirumah hanyalah Ayahnya Demar dan juga Demar.

Siapa duga hanya dengan berkumpul seperti ini seakan semua beban-beban Demar terangkat semua meskipun Ayahnya itu tetaplah tidak suka dengan dirinya tapi kalau hanya untuk sekali lagi untuk seumur hidup momen seperti ini tercipta, Demar tidak akan pernah melupakannya sedikitpun.

"Mar, ini dimakan, supaya ntar kamu engga tiduran lagi di sekolah." Bella mengambil sayur-sayuran untuk Demar.

"Mar, ntar kakak antar aja, ya." tawar Bella.

"Tidak usah repot-repot, Bella, adikmu ini kan sudah besar. Harus belajar mandiri." sela Elvano.

"Tapi, Pa, sekali aja... Bella juga pengen lihat SMA nya Demar."

"Engga usah, Bella, adikmu sudah besar." ucap Elvano menatap Demar yang mengangguk ke arah Bella.

"Ya sudah." ucap Bella, Elvano pun menyeruput lagi kopi panasnya yang dibuat istimewa oleh istrinya, Linda.

"Udah, kak engga apa-apa, ntar pulang kita main ke mall yuk." tawar Demar melahap nasi gorengnya itu yang telah dibuat spesial oleh Bi Lala.

"Ayuk." kali ini yang menjawab adalah Diana yang langsung bersemangat memakan nasi gorangnya sampai suapan terakhir.

"Oke, ntar aku kabarin, ya kak."

"Okedeh, Mar, baik-baik di sekolah." bilang Diana.

"Ingat, jangan tidur-tiduran lagi." tambah Bella pada akhirnya membuat api semangat di dalam tubuh Demar berkobar-kobar.

•••

Hari ini kelas 12 IPS 1 sudah selesai mengadakan ulangan harian yang dibuat oleh Bu Siti guru mata pelajaran bahasa Indonesia, seperti biasa Bu Siti sesudah mengumpulkan kertas jawaban ulangan akan mengecek dulu jawaban-jawaban dari murid-muridnya itu.

Sementara itu seluruh murid yang ada di dalam kelas terus saja mengharapkan jawaban-jawaban yang ngaur keluar dari mulutnya Bu Siti.

"Hah? Apa ini? Heri, jawaban kamu ini ada-ada aja." ucap Bu Siti menggelengkan kepalanya sementara Heri sudah di tertawakan oleh semua teman-temannya.

"Ibu cuma suruh kamu sebutkan unsur-unsur dalam novel atau cerpen, kamu malah jawab alay, tokoh nya yang lebay-lebay, dan paling aneh selalu happy ending? Kamu ibu kasih nol telor gosong." seisi kelas tertawa terbahak-bahak, sungguh luar biasa rasanya bagi murid yang lain mendengar jawaban punya Heri tersebut.

DEMAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang