•6•

2.7K 137 0
                                    

Happy Reading All.....

Keysha memperhatikan Pak Hadi yang sedang menulis rumus Fisika di papan tulis dengan seksama. Namun tidak untuk teman teman kelasnya yang lain, mereka sama sekai tak memperhatika apa yang sedang Pak Hadi tulis, contohnya saja Ana, gadis itu meletakkan kepalanya di atas meja dengan lengan sebagai bantalnya, tak hanya itu, Ana juga sudah beberapa kali menguap. Ia sudah tak sanggup lagi untuk menatap papan tulis. Kepalanya terasa mau meledak sekarang juga. Bayangkan saja jika pelajaran Fisika selama 5 jam pelajaran tanpa jeda istirahat dan setiap jam pelajaran adalah 45 menit, kaliakn saja itu sudah berapa jam saja.

Dan akahirnya Pak Hadi selesai dengan tulisannya. "Anak anak, karena saya ada kepentingan untuk membahas Olimpiade, jadi kalian saya tinggal" tutur Pak Hadi membuat wajah siswa yang sendari tadi lemas dan ngantuk langsung cerah dan segar.

"Dan agar kalian tidak ramai, Silahkan kalian coba kerjakan soal di buku paket halaman 67 dengan menggunakan rumus yang saya tulis di depan. Tolong di kerjakan dan jangan ramai. Saya tinggal, Assalamualaikum" Pak Hadi langsung keluar kelas setelah merapikan alat tulisnya.

Wajah cerah dari semua siswapun mendadak lenyap seketika.

Ana membuak buku paketnya, ia membaca sekilas soal itu. 'Sebuah roket menembakkan bahan bakar dengan laju 14.000 kg tiap detik.
Hitung percepatan roket ketika kecepatannya 2000 m/s relatif terhadap gas
dan massa roket ketika itu adalah 1000 ton. Jika:
a) medan gravitasi diabaikan.
b) medan gravitasi tidak diabaikan (besarnya percepatan akibat gravitasi
ditempat itu g = 5 m/s2' kira kira seperti itulah bunyi soal yang Ana baca.

Ana berdecak kesal. "Ck, apa juga gunanya buat gue, nghitung percepatan roket. Orang gue gak bakal naik roket juga, heuh. Makin kesini soalnya makin buat gue rasanya pengen lenyap dari bumi sekarang juga" keluh Ana dengan mendumel tak jelas.

"Yaudah Na, mending lo lenyap aja dari muka bumi ini. Bosen gue tiap hari liat muka lo yang gitu gitu terus" sahut Lena yang duduk di sebelah Ana.

Ana tak menghiraukan ledekan dari teman sebangkunya itu, ia memilih memutar duduknya 90° untuk menghadap Keysha.

"Key, gue copy paste jawaban lo aja ya. Mules nih kepala gue"

Keysha hanya mengangguk, temannya yang satu ini memang paling rajin men-copy paste jawabannya. "Iya. Tapi jangan sekedar copy paste aja Na, pahami juga tuh jawaban yang lo salin. Percuma lo sekolah kalo otak lo gak pernah lo ajak mikir"

"Siap bilang otak gue gak pernah gue ajak mikir Key? Gue selalu aja otak gue mikir kok" Ucap Ana membela diri.

"Mikir apaan?"

"Mikir gimana caranya pas gue upload foto itu muka gue kelihatan glowing, putih, bersih, bening seperti tanpa noda"

"Bersih bening tanpa noda, itu muka apa kaca, Na. Hahahaha" kelakar Dhita. Dan detik itu juga tawa Keysha, Dhita, Lena, dan Raissa meledak.

"Yee lo kira gue iklan pembersih kaca"

***

Setelah bel pulang berbunyi, Keysha segera melangkahkan kakinya menuju ruang khusus yang memang di persiapkan untuk kelas tambahan bagi siswa siswi yang ikut Olimpiade.

Keysha memasuki ruang khusus, di sana tampak seorang lelaki tengah sibuk dengan soal di hadapannya. Keysha langsung mengambil duduk di sebelah lelaki itu. Dia Farel.

Farel menghentikan aktivitasnya sejenak. Lelaki itu menyambut kedatangan Keysha dengan senyuman. "Hai"

Keysha membalas senyum itu dengan canggung. Ia masih teringat dengan ancaman Salsa, namun mau gimana lagi, bukan ia yang meminta untuk dekat dengan Farel melainkan adalah gurunya, Pak Hadi, dan ia tak bisa menolak hal itu.

Keysha (Completed) ️✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang