BINHWAN_PERHAPS LOVE_🔚

21. THE TRUTH

A little bit mature content..

Just a little 😋

I think...😂

.

.

.

.

.

.

.

"Kau..apa yang kau inginkan?"

Jinhwan terkejut mengetahui bahwa orang yang menariknya adalah Kim Jiwon.

"Bisakah kita bicara sebentar?" pinta Jiwon.

"Ingin bicara apa? Setahuku kita tidak punya urusan apa-apa lagi.." sahut Jinhwan menepis tangan Jiwon dan berlalu pergi.

Jiwon mengejarnya dan menarik tangannya lagi.

"Dengarkan aku dulu.."

"Lepaskan aku atau aku akan berteriak..aku yakin Hanbin belum jauh dari sini dan dia akan langsung kemari jika dia mendengarku.."

Akhirnya Jiwon melepaskan Jinhwan, lalu mengangkat kedua tangannya.

"Oke..oke..tenanglah, aku bukannya ingin melukaimu.."

"..bisa kita bicara di kafe sebelah situ?"

"Disini saja..cepat katakan apa maumu?" tanya Jinhwan tidak sabar.

Jiwon mengambil napas sejenak sebelum mulai berbicara.

"Apakah pada akhirnya kau memilih Hanbin? Kau sudah yakin ingin bersamanya?"

"Aku mencintainya.."

Hati Jiwon tersayat mendengar pengakuan terang-terangan Jinhwan.

"Apa kau masih akan mencintainya setelah mengetahui semua rahasia masa lalunya?"

"Hanbin sudah menceritakan semuanya padaku tanpa ada yang dia tutupi..dan ternyata hatiku masih menerimanya bahkan semakin mencintainya, lalu aku bisa apa?"

Jiwon tertegun, dia mengira Jinhwan akan berubah pikiran setelah tahu semuanya.

"Bagaimana bisa? Gara-gara dia, ayahku dan juga ayahmu bernasib sial..mereka terbunuh di hari yang sama karena Hanbin.."

"Hentikan, Jiwon-ssi.." potong Jinhwan.

"..jika saja kau tahu seberapa besar rasa bersalah Hanbin yang dia tanggung sejak hari itu, kau tidak akan tega mengatakan bahwa semua adalah salahnya.."

Jinhwan menahan tangisnya setiap kali mengingat wajah tersiksa Hanbin pada malam saat dia menceritakan tentang tragedi itu.

"..dia hanya korban, yang bersalah adalah pelakunya yang melakukan semua kejahatan itu..jadi kumohon jangan lagi menjadikan Hanbin sebagai sasaran kemarahan dan dendammu.."

"Jadi..aku sudah tak punya kesempatan lagi untuk bisa memilikimu? Haruskah aku menyerah sekarang?"

"Kau benar..Lupakan aku, dan lanjutkan hidupmu..aku permisi, Jiwon-ssi.."