19. THAT DAY - PART 2

499 74 14
                                    

BinHwan moment?

Ada kok..

In their younger version 😅

.

.

.

.

.

.

.

.

FLASHBACK
.

.

.

.

Minhyuk bermaksud membawa Jiyong ke sebuah rumah tua, tempat dia tinggal bersama ayahnya dulu ketika dilihatnya Hanbin kecil sedang bergelung nyenyak di sofa.

"Haishh..kenapa bocah ini disini? Merepotkan saja.."

"..tapi tunggu..dia putra Kim Hansung kan?" tanya Minhyuk pada Sungkyung.

"Iya, dia Hanbin, putra Hansung satu-satunya.."

Minhyuk tersenyum licik, di otaknya sudah terpikir untuk menyingkirkan bocah itu sekaligus agar tidak ada lagi penghalang bagi Jiwon menjadi satu-satunya pewaris Kim Corp.

"Apa yang akan kau lakukan padanya? Lebih baik tinggalkan dia disini, toh dia tidak melihat atau mendengar apa-apa.." ucap Sungkyung seakan mengerti jalan pikiran pria itu.

"Serahkan semuanya padaku, kau bereskan saja semua kekacauan di kamarmu sebelum Jiwon pulang..aku akan mengurus kedua orang ini dulu.."

"..dan bisakah kau memberitahu kantor bahwa kau memintaku menemanimu dan Jiwon agar mereka tidak curiga karena aku tidak ada di kantor seharian?"

"Baiklah, akan kulakukan.."





Choi Minhyuk membawa pergi Jiyong dan Hanbin dengan mobilnya dan menyekap mereka berdua di sebuah rumah kosong.

Dengan kostum serba hitamnya, dia mengikat Hanbin dan Jiyong, lalu bergegas keluar ketika ponselnya berbunyi.

Sesaat kemudian, Jiyong tersadar dari pingsannya dengan kepala yang terasa berat karena pukulan yang diterimanya tadi.

Darah segar mengalir di pelipis dan dahinya, disertai rasa pusing yang semakin parah, membuatnya mengerang pelan.

Jiyong terkejut mendapati Hanbin terbaring tepat di sebelahnya, dengan tangan dan kaki terikat juga mata yang tertutup kain hitam.

"Hanbin-ah..Hanbin..bangunlah.." lirih Jiyong sembari mengguncang tubuh keponakannya itu dan membuka kain penutup matanya.

Perlahan Hanbin mulai membuka matanya, terkejut mendapati dirinya kini berada di sebuah tempat asing dan gelap.

Dia terisak ketakutan lalu mulai menyadari bahwa dia tidak sendiri ketika dia merasakan ada orang di dekatnya yang sedang bergerak.

Paman Jiyongnya berada tepat di sampingnya dengan wajah penuh darah sedang berusaha melepaskan tali yang mengikat tubuhnya.

BINHWAN_PERHAPS LOVE_🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang