16. APOLOGY

854 97 60
                                    

WARNING!

18+

.

.

.

.








"Jinanie..jika ini adalah hari terakhirmu bersama Appa, apa yang ingin kau katakan pada Appa?"

"..Appa.."

"..aku sangat bangga pada Appa dan aku menyayangi Appa selamanya..maaf jika aku sering membuat Appa sedih..dan terima kasih sudah menjadi ayah terbaik untukku dan Jeongwoo.."






"Jinanie..kau ingin menolong anak itu kan? Turuti kata-kata appa ya..pakai ini dan ikut appa naik ke mobil.."

"Ta..tapi..tapi..anak itu bagaimana? Appa mau meninggalkannya disini? Jangan appa, kumohon bawa dia pergi bersama kita..."

Jinhwan kecil mulai menangis tersedu-sedu sambil menarik-narik kemeja ayahnya saat sang ayah mengajaknya pergi tanpa Hanbin kecil.

"Jinana..dengarkan appa..kita akan menjemputnya nanti setelah semuanya aman...jadi sekarang pakai baju anak lelaki itu dan cepat naik ke mobil bersama appa.." kata ayah Jinhwan mengulangi perintahnya dengan sabar.

Jinhwan bergeming sambil meremat ujung kaosnya, menundukkan kepala tak mau menatap sang ayah.

"...percayalah pada appa..selama ini appa tak pernah membohongimu kan? Kali ini juga kau bisa pegang janji appa, kita akan menjemputnya nanti, hmm?"

Setelah beberapa saat akhirnya Jinhwan bersedia melakukan permintaan ayahnya. Sang ayah meminta kedua bocah itu berganti pakaian untuk mengecoh sang penculik.

Ayah Jinhwan meminta Hanbin tetap bersembunyi di rumah kosong itu sedangkan dia dan Jinhwan akan pergi naik mobil, agar pelakunya mengira yang dibawa pergi adalah Hanbin.

Ayah Jinhwan bergegas menyembunyikan Hanbin lagi dan berpesan pada bocah kecil itu untuk tetap diam disana sampai polisi datang menjemputnya.

"Jangan takut, sebentar lagi para polisi akan datang menolongmu. Maaf karena harus meninggalkanmu di sini tapi ahjussi tidak bisa membawa kalian berdua sekaligus..terlalu berbahaya.."

"Sementara itu sembunyilah di dalam sini, jangan pernah keluar dan tetap disini sampai polisi datang, kau mengerti, Nak?"

Hanbin kecil hanya menganggukkan kepalanya dan menoleh ke arah Jinhwan yang masih terisak pelan. Lalu tiba-tiba dia memeluk Jinhwan dan juga ayahnya...

"...terima kasih..." lirih Hanbin pada kedua penyelamatnya.

Ayah Jinhwan memeluk erat Hanbin yang sedang menangis dalam pelukannya.

"Kami pergi..dan kuharap kita bisa bertemu lagi, berjanjilah kau akan selamat, bocah.."

"...aa..anda juga, ahjussi.."

Ayah Jinhwan tersenyum pada Hanbin, senyum paling tulus yang pernah Hanbin lihat, dan itu menjadi kali terakhir Hanbin melihatnya....





























BINHWAN_PERHAPS LOVE_🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang