6. HIS SECRET

661 82 22
                                    

Hanbin perlahan membuka matanya, dia menatap ke atas lalu ke sekitarnya, dia berada di kamar yang dulu sering dipakainya saat menginap di rumah Kakeknya.

Tak lama kemudian Dokter Kang masuk. Hanbin duduk di ranjangnya sambil memejamkan mata, mengingat apa yang terjadi.

"Kau sudah sadar? Bagaimana perasaanmu?" dokter Kang mengecek keadaan Hanbin.

"Dokter Kang, aku kenapa? Kenapa aku bisa ada disini?"

"Kau tidak ingat? Kau tiba-tiba pingsan tadi lalu istrimu yang dibantu oleh June membawamu kemari.."

Hanbin berusaha mengingat kejadian yang dialaminya beberapa waktu lalu. Hal terakhir yang diingatnya adalah saat Jinhwan memeluknya, gadis itu terlihat khawatir sekali dengan keadaannya.

"Ah benar..berapa lama aku tidak sadarkan diri? Dan Jinhwan..dimana dia sekarang?"

"Kau pingsan selama dua jam, ini bisa dibilang kemajuan karena biasanya kau tidak sadarkan diri sampai beberapa jam dan kali ini kau juga tidak berteriak histeris saat tersadar dari pingsanmu.."

"..dan Jinhwan ada di luar, sedang mengambilkan air minum untukmu. Bisa kau ceritakan padaku apa yang terjadi sebelum kau pingsan? Apa kau bertemu seseorang atau melihat sesuatu yang membuatmu panik?" tanya Dokter Kang sembari memeriksa selang infus Hanbin.

"Entahlah..aku hanya merasa kepalaku sangat sakit seperti ditusuk ribuan pedang. Semuanya tiba-tiba menjadi gelap..dan ingatanku tentang masa laluku seperti berkelebat di hadapanku..saat itulah kepalaku berdenyut.." Hanbin menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Ceritakan padaku..pelan-pelan saja..dimulai dari saat kau merasakan sakit dikepalamu..apa yang kau ingat?"

Dokter Kang menepuk bahu Hanbin untuk memberinya kekuatan agar bisa menceritakan kondisinya saat ini.

Hanbin sebenarnya mulai merasa tidak tenang saat Bibinya, istri Paman Jiyong, datang menghampirinya untuk memberinya selamat.

Entah kenapa begitu melihat sang Bibi, bayangan Pamannya yang meregang nyawa di hadapannya kembali muncul dalam ingatan Hanbin dan saat itulah semuanya menjadi gelap dan kabur hingga akhirnya dia ambruk.

Semua itu diceritakan Hanbin pada sang Dokter tanpa ada yang ditutupi, dan Dokter Kang terlihat menuliskan sesuatu sebagai catatan di rekam medis Hanbin.

TOK..TOK..

Pintu kamar Hanbin terbuka dan masuklah Jinhwan membawa nampan berisi segelas air hangat dan makanan kecil untuk Hanbin.

"Jinhwan-ssi..kau datang.." sapa Dokter Kang.

"Apa aku mengganggu kalian? Aku hanya akan meletakkan ini saja lalu aku akan keluar.."

"Tidak perlu, aku sudah selesai dengan Hanbin..Oh ya tolong jaga dia ya, paling tidak selama 24 jam ke depan kau harus tetap di sampingnya, dan pastikan dia minum obat yang kuberikan.."

"Hyung kau berlebihan, aku sudah tidak apa-apa, sungguh..tidak perlu memintanya menjagaku.." protes Hanbin.

"Diamlah, aku sedang bicara dengan istrimu, Tuan Muda Kim..kau ingat tugasmu kan Nyonya Kim? Jika memungkinkan, lebih baik Hanbin tetap di dalam rumah.."

"Hyuuungg.." rajuk Hanbin yang sayangnya tidak digubris sama sekali oleh Dokter Kang...haha..

"Baik, Dokter Kang, aku mengerti..aku akan menjaga Hanbin.."

"Baiklah, sepertinya aku harus pergi sekarang, aku ada janji yang lain. Jaga dirimu, Hanbin-ah..aku pergi, Jinhwan-ssi.." pamit Dokter Kang.

Jinhwan mengantar Dokter Kang keluar lalu kembali lagi menemui Hanbin di kamarnya.

BINHWAN_PERHAPS LOVE_🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang