13. SERENDIPITY

1.1K 94 107
                                    

WARNING :

ADULT CONTENT AT THE FIRST PART OF CHAPTER!

PLEASE BE WISE..

.
.
.
.
.

"Jadilah milikku malam ini, Kim Jinhwan..."

Jinhwan merasakan panasnya tatapan Hanbin membakar dan menembus dirinya.

Perlahan diangkatnya kedua tangannya, menangkup wajah Hanbin lalu menciumnya selama beberapa detik sebelum dia melepas bibirnya.

"Apa ini berarti iya? Kau mengijinkanku memilikimu?" tanya Hanbin dengan suara seraknya.

Sebuah anggukan kecil disertai wajah merona merah menjadi tanda bagi Hanbin bahwa Jinhwan siap menerimanya.

Gairah yang selama ini ditekan oleh Hanbin, kembali menyeruak ke permukaan.

Bibir tipis Jinhwan yang mulai membengkak akibat ulahnya, kembali menjadi sasaran Hanbin.

Sembari melumat bibir Jinhwan, kali ini tangan Hanbin sudah menyusup ke dalam gaun tidur Jinhwan, menyusuri punggung lalu menyentuh bagian paling sensitif Jinhwan.

Jinhwan meremang dan mendesah pelan ketika merasakan ujung jari Hanbin membelai kulitnya.

"Eeuunghh.."

Lenguhan Jinhwan tertahan di bibir Hanbin, membuat pria itu semakin liar memainkan tangan dan jarinya di payudara Jinhwan dan dengan satu gerakan meloloskan kain pembungkus tubuh Jinhwan hingga ke batas pinggang.

Tidak mungkin Hanbin akan melewatkan pemandangan indah di hadapannya ini.

Dari bibir Jinhwan, dia berpindah ke kedua payudara ranum Jinhwan, mengulum kedua puncaknya dengan lidahnya yang basah dan panas.

Merasakan sensasi yang menggelitik sekaligus membara itu, Jinhwan melengkungkan punggungnya, terengah-engah dan menggeliat, bereaksi atas setiap permainan lidah Hanbin di kedua puncak dadanya.

Ini nikmat..

Jinhwan bisa gila dibuatnya....

Dia hanya bisa meremas pelan rambut belakang Hanbin ketika Hanbin mengerang kelaparan di dadanya, masih enggan beranjak dari situ.

Terjebak oleh gairah, dibaringkannya Jinhwan perlahan di atas ranjang lalu menurunkan gaun satin itu hingga terlepas sepenuhnya dari tubuh istrinya itu dan melemparnya ke sembarang arah.

Perlahan Hanbin merangkak naik ke atas tubuh Jinhwan, setengah menindihnya dengan kedua sikunya yang digunakan untuk menopang tubuhnya sekaligus mengurung Jinhwan dalam kekuasaannya.

"Kau sangat cantik.." bisik Hanbin tepat di telinga Jinhwan, menggelitiknya.

Bibir basah dan panas milik Hanbin menyusuri leher mulus Jinhwan, sesekali mencium dan menghisapnya, meninggalkan beberapa tanda kemerahan di sana.

Lagi-lagi Jinhwan melenguh, dia menggigit bibir bawahnya, berusaha menahan dirinya ketika tangan Hanbin membelai wajahnya lalu kembali memagut bibir bengkaknya.

Tangan yang satunya mengarah ke bawah, menurunkan satu-satunya kain yang tersisa di tubuh Jinhwan dengan gerakan sensual dan perlahan, membuat jantung Jinhwan berdetak tak karuan.

Hanbin menegakkan tubuhnya, matanya menelusuri tubuh polos Jinhwan, sedangkan pipi Jinhwan merona menyaksikan wajah rupawan dan tubuh atletis suaminya itu.

BINHWAN_PERHAPS LOVE_🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang