21. Miracle

280 22 2
                                    

Maaf lama gak update :). Semoga masih ada yang mau baca😐


Happy reading❤





Burung burung berbunyi diiringi sinar surya yang mulai muncul perlahan menandakan pagi telah tiba.

Desika yang terlelap di sofa rumah sakit terbangun. Menguap dan meregangkan badannya ringan. Semalam ia benar benar kelelahan mengurus segala kebutuhan Daniel. Bolak balik ke rumah serta membeli beberapa berbagai barang dan makanan. Belum lagi ketika adiknya itu tiba tiba merengek kesakitan. Beruntungnya hari ini hari minggu, sehingga ia tak repot repot meminta ijin pada pihak sekolah bahwa mereka tidak masuk.

Setelah mengikat rambutnya Desika berjalan ke kamar mandi untuk mencuci muka dan membersihkan tubuhnya yang sudah lengket sejak kemarin. Untung saja gadis itu kemarin sempat mengambil baju serta peralatan mandinya. Kalau tidak mungkin ia masih setia dengan tubuh kotornya.

Gadis itu keluar setelah menyelesaikan acara mandinya. Ia menghampiri Daniel yang masih memejamkan matanya.  Ia bergerak  duduk di sofa yang semalam ia tiduri.

Desika beralih menoleh sosok laki laki di sampingnya yang kini masih tertidur lelap dengan mulut terbuka.

Ya, siapa lagi kalo bukan Danish. Laki laki itu segera datang setelah Desika menghubunginya kemarin. Awalnya Desika menyuruhnya datang untuk membantu dirinya, namun pada akhirnya Danish hanya tidur tanpa melakukan apapun.

Menyebalkan memang.

Desika menggoyangkan tubuh Danish berharap agar adik keduanya itu bangun.

"Euughh.... Apaan sih kak ... gue ngantuk," tanyanya dengan nada setengah sadar, ia menggeliat tak nyaman dan kembali memejamkan matanya.

Desika berdiri. "TERSERAH YA.. POKOKNYA LO HARUS BANGUN, LO KAN HARUS JEMPUT MAMA HARI INI," pekik Desika sembari meletakkan kedua tangannya di pinggang.

"5 menit lagi, pliss... gue semalem gak tidur," mohonnya.

"GAK TIDUR PALA LO?? TERUS SIAPA YANG SEJAK DATENG NGOROK DI POJOKAN??"

" CEPET!!" teriak Desika, ia menarik tangan Danish dan kemudian mendorongnya ke kamar mandi.

Disisi lain Daniel perlahan membuka kedua matanya. Telinganya terusik akan bunyi bunyi yang cukup nyaring didengar.

"Kak...!!" panggilnya lirik.

Desika menoleh, ia mendekat menghampiri Daniel setelah mendengar panggilan.

"Apa??" tanyanya.

"Haus..." adunya lemah.

"Nih..." Desika menyodorkan segelas air di atas nakas pada Daniel.

"Bantuin bangun kek!!" keluhnya sebab memang tubuhnya masih sangat lemah karena tusukan pisau kemarin. Tangannya pun ikut kebas akibat infus.

Desika membuang nafas lelah, menaruh kembali gelas pada tempatnya.
Tangannya menelusup ke punggung Daniel lalu perlahan mengangkatnya agar tubuh tersebut bisa duduk dengan sempurna meski dengan topangan tangannya.
Setelah berhasil duduk. Desika kembali mengambil gelas itu kemudian memberikannya pada Daniel hingga lelaki itu bisa meminumnya dengan tenang.

Tak lama berselang Danish keluar dari kamar mandi dengan keadaan rapi. Celana cream dengan kaos kuning menambah kesegaran pada tubuhnya.

"Udah bangun lo??" sapanya pada Daniel yang telah duduk bersandar di atas brankart.

Daniel berdecak. "Menurut lo??"

"AIIISSHH!! DASAR SAUDARA LAKNAT. UDAH DI TUNGGUIN SEMALEMAN BUKANNYA TERIMA KASIH MALAH NYOLOT," ujar Danish kesal sembari menggelengkan kepala.

Can You Love Me..??Donde viven las historias. Descúbrelo ahora